kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bersatunya PGN dan Pertagas bisa menguatkan keberadaan Holding Migas


Minggu, 01 Juli 2018 / 17:21 WIB
Bersatunya PGN dan Pertagas bisa menguatkan keberadaan Holding Migas
ILUSTRASI. Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pada tanggal 11 April 2018 lalu telah secara resmi berdiri Holding BUMN Migas. PT Pertamina Persero (Pertamina) secara resmi menjadi induk BUMN Migas dan PT Perusahaan Negara Tbk (PGN) sebagai anggota Holding. Selanjutnya, telah disetujui oleh Kementerian BUMN integrasi PT Pertamina Gas (Pertagas) dalam PGN dalam PP 06 Tahun 2018.

Tujuan utama dalam pendirian Holding BUMN Migas adalah untuk bersama-sama membangun bisnis gas world class yang mendorong ketahanan energi nasional melalui 4A: Availability, Accessibility, Affordability dan Acceptability dari gas di Indonesia.  Integrasi bisnis gas ini dilakukan guna mendorong perekonomian dan ketahanan energi nasional, melalui pengelolaan infrastruktur gas yang terhubung dari Indonesia bagian Barat (Arun) hingga Indonesia bagian Timur (Papua).

Holding BUMN Migas akan dapat menghasilkan sejumlah manfaat, di antaranya adalah memperkuat infrastruktur migas di Indonesia, menciptakan efisiensi dalam rantai bisnis gas bumi sehingga tercipta harga gas yang lebih terjangkau kepada konsumen, meningkatkan kapasitas dan volume pengelolaan gas bumi nasional, meningkatkan kinerja keuangan Holding BUMN Migas, dan menghemat biaya investasi dengan tidak terjadinya lagi duplikasi pembangunan.

Peran PGN dan Pertagas akan sangat penting ke depan karena akan mengelola bisnis gas secara terintegrasi sebagai Sub Holding Gas dibawah koordinasi Holding BUMN Migas. Dua perusahaan yang tadinya bersaing, mulai saat ini akan bahu membahu dalam melakukan ekspansi dan investasi demi mengejar target yang lebih besar lagi.pada sektor hilir bisnis gas bumi.

Semua stakeholder Sub Holding Gas akan merasakan manfaat positif dari bergabungnya PGN dan Pertagas. Mulai dari para pelanggan yang akan mendapatkan harga gas yang lebih terjangkau, para pemegang saham mayoritas maupun minoritas yang akan merasakan profitabilitas PGN yang meningkat, sampai dengan seluruh karyawan PGN dan Pertagas yang akan semakin terbuka dengan kesempatan yang luas untuk berkarir karena perusahaan tempatnya bekerja kini semakin besar.

Dalam menyelesaikan proses pendirian Holding BUMN Migas ke depannya, telah disusun roadmap yang jelas dengan milestones penting dalam jangka pendek dan jangka menengah dalam mengintegrasikan Sub Holding Gas. Pada tanggal 29 Juni 2018 telah dicapainya milestone yang signifikan dalam proses integrasi, yaitu PGN telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dengan Pertamina.

Proses integrasi Pertagas ini dilakukan dengan menerapkan Good Corporate Governance dan Peraturan Perundangan yang berlaku, khususnya di bidang pasar modal serta melibatkan berbagai pihak yang mendukung dan mengawal proses integrasi. Sebagai tahapan selanjutnya, dibutuhkannya persatuan kombinasi kapabilitas, aset dan talenta yang luar biasa antara PGN dan Pertagas untuk menghasilkan nilai tambah yang sangat signifikan bagi bangsa Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan. Suatu pekerjaan besar, yang bisa berhasil jika seluruh karyawan PGN dan Pertagas bisa saling bahu-membahu guna menjalankan visi dan misi yang sama demi kemajuan perusahaan dan kesejahteraan karyawan.

Dalam beberapa kali kesempatan, baik Kementerian BUMN maupun direksi Pertamina dan PGN, sudah memastikan bahwa tidak akan ada PHK dalam proses integrasi ini. Serta semua karyawan tetap akan mendapatkan hak yang sama. Sehingga diharapkan Direksi PGN untuk dapat memastikan, masa transisi dari proses integrasi Pertagas ke PGN bisa berjalan lancar dan sesuai rencana dengan merangkul seluruh elemen karyawan dengan baik. 

Sebagai penutup, diyakini bahwa Pertamina sebagai induk Holding BUMN Migas menyambut baik dalam membangun bisnis gas Indonesia yang world class dimana integrasi PGN dan Pertagas akan menjadi bagian dari keluarga besar Pertamina Grup yang memiliki visi yang sama dalam membangun kedaulatan energi untuk bangsa Indonesia. Diharapkan pendirian Holding BUMN Migas ini dapat menciptakan kedaulatan dan ketahanan energi yang pastinya membawa manfaat untuk masyarakat dan negara. 
(Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×