Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perikanan Indonesia (Persero) berkomitmen memajukan sektor perikanan Indonesia melalui berbagai macam transformasi untuk membangun ekosistem perikanan terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Tahun ini, Perindo menginjak usia 33 tahun dan telah bertransformasi melalui berbagai perubahan besar. Dimulai dari perubahan badan hukum dari Perum menjadi Persero, proses merger dengan PT Perikanan Nusantara, hingga proses pengholdingan menjadi anggota BUMN Holding Pangan ID FOOD.
Direktur Utama Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan, Perindo melakukan transformasi bisnis dari hulu mulai dari pengembangan pengelolan pelabuhan perikanan di berbagai daerah di Indonesia hingga proses hilirisasi perdagangan ikan.
“Kami akan merevitalisasi kawasan pelabuhan perikanan dan menargetkan ekspor dua kali lipat dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2022,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (20/1).
Baca Juga: Rencana Hilirisasi di Sektor Perikanan Harus Dikaji Secara Mendalam
Sigit menuturkan, sepanjang 2022 Perindo menorehkan kinerja yang mumpuni baik dari segi performa keuangan maupun performa operasional dan pemasaran.
Perindo mampu mengubah status EBITDA atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization dari semula negatif -Rp38,25 miliar menjadi positif Rp9,6 miliar atau naik 125%.
Sesuai dengan marwahnya, yakni perusahaan di sektor perikanan, grafik presentase pendapatan Perindo mayoritas ditopang oleh bisnis perdagangan ikan 61%, bisnis kepelabuhanan 37%, dan bisnis pabrik pakan 2%.
Segmen bisnis perdagangan ikan Perindo masih didominasi oleh perdagangan domestik. Perdagangan domestik meningkat 11% dari Rp 257 miliar pada 2021 menjadi Rp 286 miliar pada 2022.
Perdagangan ekspor ikan juga memiliki tren yang semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya. Pendapatan ekspor tercatat menanjak dari tahun 2020 sebesar Rp 5,3 miliar, tahun 2021 sebanyak Rp 15,6 milar, dan pada 2022 tercatat Rp21,3 miliar.
Dalam produksi bisnis perikanan, Perindo telah bermitra dengan 440 nelayan dan menyerap 10.921 tangkapan nelayan sepanjang 2022. Adapun pada tahun 2023 Perindo akan bermitra dengan 790 nelayan.
“Kami berkomitmen menjaga inklusivitas nelayan dengan selalu melibatkannya dalam proses bisnis perusahaan,” sebut Sigit
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Perindo harus terus melakukan transformasi untuk mewujudkan eksositem perikanan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Perindo Jalin Kerja Sama di Sektor Perikanan dengan Pemkab Maluku Tengah
Dia berharap Perindo mampu tumbuh menjadi perusahaan perikanan berskala global yang berkontribusi besar kepada pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Semoga Perindo dapat memberikan produk perikanan yang berkualitas,” tuturnya.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi berharap Perindo dapat tumbuh menjadi perusahaan perikanan yang mendunia. BUMN Perikanan ini diharapkan terus bertransformasi untuk mewujudkan pangan kuat dan Indonesia berdaulat.
“Perikanan Indonesia dapat membangun ekosistem perikanan yang baik, sehingga manfaat dari sektor perikanan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News