kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bhinneka perkuat riset untuk membaca kebutuhan pasar ponsel


Minggu, 04 Februari 2018 / 18:03 WIB
Bhinneka perkuat riset untuk membaca kebutuhan pasar ponsel
ILUSTRASI. Bhinneka


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bhinneka, perusahaan e-commerce yang fokus pada penjualan teknologi memasang target pertumbuhan penjualan hingga 20% pada tahun ini. Untuk mengejar target tersebut, perusahaan ini bakal memperkuat riset agar lebih jeli dalam membaca perkembangan dan kebutuhan pasar ponsel. Maklum, siklus tren ponsel menjadi salah satu tantangan bagi pemain bisnis penjualan ponsel tahun ini.

Irina Marwan, Brand Communication Manager Bhinneka mengatakan, perusahaannya mengakui bahwa selera pasar, terutama untuk smartphone selalu mengalami perubahan yang dinamis setiap tahun. "Dalam hal ini, data dan observasi tim mutlak diperlukan untuk langkah strategis ke depan," ungkap Irina saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (2/2).

Ia menyebut, selera pasar selama ini masih didominasi oleh tren gaya hidup dan merek besar dari telepon pintar. Sebagai contoh, ada kelompok masyarakat yang menggandrungi ponsel selfie, tetapi ada juga yang menyukai ponsel unggulan dari suatu merek atau flagship.

Untuk tetap mengikuti perkembangan pasar, perusahaan yang sebelumnya bernama Bhinneka.com ini melakukan kerja sama eksklusif dengan sejumlah partner serta melakukan diversifikasi stock keeping unit (SKU) atau produk serta menyediakan berbagai macam promo.

Menurut Irina, tren sebuah handphone akan memudar dalam waktu yang yang sangat cepat. "Tentu cepat sekali. Gejala dan arah menuju perubahan tren bisa terendus. Bahkan kurang dari satu kuartal. Sedangkan untuk kondisi pasar dalam negeri, pergeserannya terjadi dalam satu semester," ujarnya.

Dia menegaskan, adanya perubahan tren harus diikuti oleh ketersediaan produk. Sebagai contoh, sebelum ada informasi peluncuran iPhone X di Indonesia, banyak konsumen yang lari ke Singapura. "Untungnya tidak lama kemudian masuk ke Indonesia," tambahnya.

Irina bilang, pihaknya optimistis bisa mencetak pertumbuhan pendapatan 20%. Target pertumbuhan tersebut, kata dia, mencakup bisnis Bhinneka secara keseluruhan, yaitu dari kanal B2C, B2B, dan B2G. Adapun penjualan ponsel menjadi salah satu bisnis utama perusahaan sejauh ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×