Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi bahan bangunan merupakan salah satu komponen yang turut menentukan nilai investasi proyek properti. Grup Gunung Sewu melalui Farpoint Realty Indonesia tak imun dengan kondisi tersebut. Biar proyek terus berjalan, mereka mengerek harga jual.
Saat ini Farpoint masih menjajakan apartemen Verde Two di Kuningan, Jakarta. Apartemen itu terdiri dari menara East Tower dan West Tower. Pada tahu 2014, harga jualnya sebesar Rp 36 juta per meter persegi (m)-Rp 37 juta per m. Kini, mereka menyodorkan harga jual hingga Rp 48 juta per m dan belum termasuk pajak.
Jusup Halimi, Chief Executive Officer Farpoint, mengatakan, kenaikan harga jual tersebut menyesuaikan dengan ongkos pembangunan. "Capital gain ada tetapi construction cost terus meningkat sehingga kami jual dengan harga yang reasonable," katanya di Jakarta, Rabu (14/2).
Asal tahu, proyek apartemen Verde Two berdiri di atas lahan seluas 8.600 m dengan nilai investasi sebesar Rp 2,5 triliun. Menara East Tower berisi 186 unit sedangkan menara West Tower terdiri dari 124 unit.
Menurut catatan Farpoint, sekitar 45%–50% unit East Tower telah terjual sejauh ini. Komposisi pembelinya kurang lebih sama besar antara investor dan end user. Sementara jadwal penjualan West Tower baru akan mereka gelar mulai semester I 2018.
Farpoint tak membeberkan target marketing sales alias pendapatan prapenjualan pada tahun 2018. Mereka hanya mengaku optimistis dengan proyek yang dijajakan. Pertimbangannya, kawasan Kuningan memiliki potensi menjadi pusat kawasan bisnis alias central business district (CBD) ketiga di Ibu Kota. Posisi pertama dan kedua adalah Mega Kuningan dan Sudirman Central Business District (SCBD).
Yang pasti, proses pemasaran Verde Two berjalan bersamaan dengan pembangunan. Secara struktural, konstruksi apartemen tersebut sudah sampai tahap topping off. "Sekarang kami bekerja untuk interiornya, supaya bisa selesai," jelas Jusuf.
Proses penggarapan Verde Two melibatkan PT Total Bangun Persada Tbk sebagai kontraktor utama. Farpoint menargetkan hunian bertingkat itu tuntas dikerjakan pada April 2019. Selanjutnya, perusahaan tersebut bisa masuk tahap serah-terima proyek kepada pembeli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News