Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengatakan bahwa biaya logistik nasional telah mengalami penurunan di tahun 2020. Dalam perhitungan ALFI, biaya logistik turun menjadi 21,3% dari produk domestik bruto (PDB).
Ketua Umum DPP ALFI, Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, pihaknya yakin bahwa biaya logistik di Indonesia sudah jauh lebih baik dari waktu ke waktu. Hal itu lantaran disebutkan sebelumnya bahwa biaya logistik nasional di kisaran 23-24% dari PDB.
Menanggapi hal itu, Eri Palgunadi, Vp of Marketing JNE mengungkapkan bahwa pihaknya belum mendapat info secara spesifik terkait penurunan biaya logistik yang turun hasil riset ALFI. Sehingga menurutnya biaya operasional dalam industri jasa pengiriman pos, ekspres dan logistiknya masih bersifat end to end dari satu titik ke titik lain baik domestik maupun internasional.
“Kami belum melihat isu terkait dengan cost operasional. Saat ini fokus perhatian kami masih pada situasi pandemi dimana masih ada pembatasan-pembatasan yang menghambat kelancaran arus barang, baik domestik maupun internasional,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (31/10).
Baca Juga: Perluas jaringan keagenan pemasaran dan layanan, Pegadaian gandeng JNE
Pihaknya berharap di akhir tahun ini bisa terjadi penurunan level PPKM di seluruh wilayah sehingga pembatasan-pembatasan yang terjadi mulai berkurang. Sebab menurutnya hal itu tentu akan memperlancar arus barang yang berdampak oleh peningkatan volume pengiriman.
Sebagai informasi, JNE di tahun ini telah mengalami pertumbuhan jumlah kirimannya lebih dari 30% secara konsisten tiap tahun sejak 2010. “JNE bersyukur saat ini pertumbuhan masih dapat mencapai lebih dari 20% - 30% dimana beragam tantangan muncul serta situasi yang masih dinamis karena pandemi,” jelasnya.
Untuk itu, JNE tetap optimis industri logistik ini akan terus tumbuh, faktor yang menunjang bisnis logistik yaitu diantaranya seiring dengan perkembangan e-commerce yang cepat. Di tambah juga pertumbuhan UKM sehingga kebutuhan akan pengiriman barang ikut mengalami peningkatan yang signifikan.
“Karena banyak pemain baru yang bermunculan baik perusahaan ekspedisi domestik dan perusahaan ekspedisi dari luar negeri ikut berinvestasi untuk berkompetisi mendapatkan market share logistik nasional,” tutup Eri.
Selanjutnya: Pengiriman JNE masih konsisten tumbuh 30% tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News