kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Biayai Proyek SDG’s, Tri Hita Karana (THK) Forum Kumpulkan Pembiayaan US$ 30 Miliar


Senin, 14 November 2022 / 07:00 WIB
Biayai Proyek SDG’s, Tri Hita Karana (THK) Forum Kumpulkan Pembiayaan US$ 30 Miliar
Tri Hita Karana (THK) menggelar forum bertema ?Future Knowledge and Blended Finance for Better Business and Better World? di bawah naungan Presidensi Indonesia untuk KTT G20 di Bali.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Tri Hita Karana (THK) menggelar forum tahun ketiganya dengan tema “Future Knowledge and Blended Finance for Better Business and Better World” di bawah naungan Presidensi Indonesia untuk Konferensi Tingkat Tinggi  (KTT) G20 pada tahun ini. 

Forum yang merupakan bagian dari side event KTT G20 itu mengejar target penggalangan dana hingga US$ 30 miliar untuk mendukung berbagai proyek tujuan pembangunan berkelanjutan alias sustainable development goals (SDG’s). 

Executive Lead of THK Forum 2022 dan Duta Besar Keliling untuk Kawasan Pasifik, Tantowi Yahya mengatakan, selain menghimpun pendanaan dari pemerintah, THK juga menghimpun pendanaan dari sektor swasta hingga filantropis untuk pembiayaan proyek-proyek TPB.

Upaya tersebut sejauh ini sudah mulai membuahkan hasil. 

Baca Juga: Indonesia Water Fund (IWF) Bakal Kelola 31 Proyek Air Bersih Senilai Rp 45 Triliun

“Sudah ada komitmen dari beberapa negara dan juga private sector untuk mendanai beberapa program SDG’s kita,” ujar Tantowi saat ditemui usai acara konferensi pers di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Minggu (13/11).

Ada tiga prioritas dalam proyek dan inisiatif THK dalam penggalangan dana dan pencapaian TPB. Ketiga prioritas tersebut meliputi percepatan investasi untuk transisi energi berkeadilan di Indonesia, meningkatkan pendanaan untuk pengelolaan sampah dan infrastruktur berkelanjutan, dan mobilisasi dana untuk solusi berbasis lingkungan, terutama laut, hutan, dan sistem pangan regeneratif.

Salah satu inisiatif/proyek dalam program ini di antaranya perjanjian inovatif antara PLN dan Amazon untuk menyediakan 210 megawatt (MW) energi terbarukan bagi empat proyek panel surya di seluruh Indonesia. Keempat proyek tersebut akan berlokasi di Jawa dan Bali, untuk mendukung sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali. 

Komitmen Amazon untuk menjadi pembeli diharapkan bisa menjadi kunci penggerak bagi proyek ini. Di sisi lain, PLN berencana memperkenalkan lebih banyak peluang tarif hijau bagi perusahaan lainnya yang tertarik agar pilihan pengadaan energi terbarukan bagi pihak swasta akan lebih terbuka di Indonesia. 

Global Vice President for Public Policy, Amazon Web Services (AWS), Michael Punke mengatakan, tantangan iklim tidak dapat diselesaikan sendiri-sendiri,baik oleh pemerintah, swasta maupun LSM. 

“Kita semua perlu berkolaborasi, berbagi ambisi, dan membangun perhatian bersama. Inilah pentingnya organisasi seperti THK Forum untuk hadir dan menyatukan berbagai pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan dan praktik baik guna mendorong kolaborasi,”  ujarnya.

Contoh inisiatif lainnya ialah peluncuran platform Blue Halo S dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 

Sedikit informasi, Blue Halo S merupakan model baru untuk konservasi laut dan pengelolaan perikanan di Indonesia dengan pendekatan perlindungan laut terpadu dan manajemen perikanan berkelanjutan yang dirancang untuk swadana ke depannya. 

“Ada kebutuhan mendesak untuk mengonservasi ekosistem laut dan biodiversitas di dalamnya, sekaligus menyejahterakan masyarakat lokal secara berkelanjutan. Pendekatan Blue Halo S menjadi cetak biru untuk membuat hal ini menjadi nyata,” tutur CEO Conservation International, M. Sanjayan.

Baca Juga: Ini Inisiatif Kimia Farma dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Selain itu, terdapat pula  program Bersih Indonesia oleh Alliance to End Plastic Waste yang telah mengumumkan komitmen senilai US$ 36 juta untuk mendukung Indonesia dalam mengurangi 70% polusi plastik di laut pada 2025 dan mencapai hampir nol sampah plastik pada 2040. 

Lewat komitmen ini, the Alliance bakal mendukung berbagai proyek di Indonesia, termasuk program unggulannya, Bersih Indonesia: Eliminasi Sampah Plastik (Bersih Indonesia. Program unggulan tersebut telah dimulai dengan Tahap Satu di Malang. 

Managing Director and Regional Head APAC,CDPQ,  Leong Wai Leng mengatakan, saat ini ekonomi Asia semakin bertumbuh dan stabil, sehingga bisa menjadi tujuan pendanaan untuk investasi berkelanjutan. 

“Sudah terdapat komitmen politik, dan para penyedia modal paham bahwa hal ini adalah investasi yang menguntungkan. Pembiayaan campuran membantu mempercepat proses ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×