kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Bidik Pertumbuhan High Single Digit di 2025, Begini Strategi Spindo (ISSP)


Minggu, 27 April 2025 / 12:05 WIB
Bidik Pertumbuhan High Single Digit di 2025, Begini Strategi Spindo (ISSP)
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) menargetkan pertumbuhan single digit tinggi pada 2025 di tengah ketidakpastian global dan tekanan terhadap industri baja dunia, Perseroan akan fokus pada penguatan pasar domestik dan dukungan terhadap proyek infrastruktur nasional.

Corporate Secretary & Investor Relations ISSP, Johannes Edward, menyampaikan bahwa permintaan baja di dalam negeri masih terjaga, terutama dari sektor konstruksi dan proyek strategis pemerintah. 

“Kami melihat bahwa pembangunan infrastruktur, baik oleh pemerintah maupun swasta, menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan industri baja nasional,” jelas Johannes kepada KONTAN, Jumat (27/4).

Baca Juga: PUB Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) Oversubscribed Hampir 2 kali lipat

ISSP juga mencermati perkembangan industri global, termasuk penutupan dua blast furnace British Steel di Inggris yang menjadi simbol transisi menuju teknologi produksi yang lebih ramah lingkungan seperti Electric Arc Furnace (EAF). 

Menanggapi hal ini, Johannes menegaskan bahwa ISSP membuka ruang untuk adopsi teknologi baru, namun dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan operasional perusahaan.

“Tren menuju produksi yang efisien dan rendah emisi adalah arah masa depan industri baja dunia. Namun, untuk pasar domestik, tekanan transisi ini belum terlalu terasa. Fokus kami tetap pada efisiensi dan keberlanjutan jangka panjang,” ujar Johannes.

Baca Juga: Steel Pipe Industry (ISSP) Gelar Buyback Saham, Siapkan Dana Rp 25 Miliar

Sejumlah tantangan memang tengah membayangi industri baja nasional, mulai dari ketidakpastian kebijakan perdagangan global, fluktuasi harga bahan baku, hingga persaingan dari produk baja lokal non-standar yang dapat merusak iklim pasar. ISSP pun telah menyiapkan strategi untuk tetap kompetitif di tahun 2025.

“Efisiensi dan produktivitas adalah kunci. Kami terus mendorong digitalisasi dan otomatisasi operasional, memperkuat relasi dengan pelanggan utama serta menjaga disiplin dalam manajemen risiko, terutama dari sisi pasokan dan distribusi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×