kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bila Impor Gula, Bulog Butuh Rp 2 Triliun


Jumat, 21 Maret 2014 / 07:20 WIB
Bila Impor Gula, Bulog Butuh Rp 2 Triliun
ILUSTRASI. Manfaat Ikan Patin untuk Kesehatan


Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Lantaran pengadaan gula di dalam negeri sulit dilakukan, Kementerian Perdagangan sepertinya akan memberikan izin impor gula kepada Badan Urusan Logistik (Bulog). Jika benar penugasan ini diturunkan, Bulog akan mencari pembiayaan hingga Rp 2 triliun untuk membiayai impor gula ini.

Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, Bulog mendapat tugas pengadaan gula konsumsi untuk kebutuhan komersial. Sehingga, Bulog harus mencari pinjaman untuk membiayai kegiatan ini. "Butuh dana sekitar Rp 1 triliun–Rp 2 triliun untuk pengadaan gula 350.000 ton," jelasnya, kemarin.

Namun, Sutarto masih enggan membeberkan secara perinci rencana impor gula tahun ini. Yang jelas, kata dia, Bulog akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan karena kebijakan impor gula ada di kementerian tersebut. "Berapa jumlah (impornya) juga tergantung Kementerian Perdagangan," katanya.

Catatan saja, tahun ini Kementerian Perdagangan menugaskan Bulog untuk pengadaan gula konsumsi 350.000 ton. Hingga saat ini, Bulog baru membeli gula lokal dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) 12.000 ton.

Sutarto bilang Bulog juga mendapat tawaran juga dari produsen gula lain seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN), tapi belum sepakat soal harga. Soalnya, "Yang ditawarkan bukan harga lelang terakhir. Sehingga Bulog kalah dengan pembeli yang mendapat harga lelang terakhir itu," katanya.

Kendati belum mendapat izin impor resmi, Sutarto bilang, kini Bulog mulai mencari informasi gula dari para trader gula di pasar internasional. Informasi ini dibutuhkan untuk mengetahui kesanggupan trader untuk memasok gula kepada Bulog, termasuk mengenai harga dan kepastian waktu pengiriman.

Sebelumnya, Bachrul Chairi, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, bilang, pihaknya tengah membicaraan kemungkinan pemberian izin impor gula untuk Bulog. "Kemungkinan impor. Kami sedang bicarakan, tapi masih belum final," ujar Bachrul belum lama ini.

Opsi impor ini diberikan lantaran sebagian besar stok gula petani sudah ada di tangan pedagang.
Bachrul bilang, kini stok gula dari petani yang dikuasai pedagang sekitar 480.000 ton. Sedangkan gula milik PTPN hanya sekitar 178.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×