Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bintan Alumina Indonesia akan membeli pasokan batubara dari tambang milik PT Merge Mining Mining Industry untuk mencukupi kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Bintan, Kepulauan Riau. Rencananya, pengiriman batubara dari Kalimantan Selatan tersebut akan mulai dilakukan pada 2016 mendatang.
Zulnahar Usman, Direktur Utama Bintan Alumina Indonesia menjelaskan, Bintan Alumina dan Merge Mining sudah menggelar kerjasama untuk penjualan batubara. "Merge akan menjadi mitra kami untuk memenuhi kebutuhan pasokan batubara bagi pembangkit PLTU Bintan," ujar dia, pekan lalu.
Asal tahu saja, Bintan Alumina merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan bauksit dan pabrik pemurnian (smelter). Semelter ini berkapasitas 2 juta ton alumina per tahun. Selain membangun smelter, perusahaan tersebut juga membangun PLTU berkapasitas 3x110 megawatt (MW) serta pembangunan kawasan industri di areal seluas 3.000 hektare.
Total investasi untuk proyek smelter alumina, pembangkit, serta fasilitas lainnya mencapai sekitar US$ 1 miliar. Zulnahar bilang, sekarang ini pihaknya telah mengeluarkan investasi senilai US$ 150 juta untuk pembebasan lahan serta persiapan pembangunan pelabuhan.
Bintan belum dapat memastikan volume pasokan batubara dari tambang Merge Mining, hal tersebut nantinya akan ditetapkan dalam perjanjian jual beli setelah konstruksi tambang ataupun pembangkit dirampungkan. Namun, "Nantinya pembangkit kami akan membutuhkan batubara sebanyak 8 juta ton per tahun," kata Zulnahar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News