kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisi International (BISI) Berencana Tambah Kapasitas Pabrik di Mojokerto


Senin, 23 Mei 2022 / 17:33 WIB
Bisi International (BISI) Berencana Tambah Kapasitas Pabrik di Mojokerto
ILUSTRASI. Panen hasil benih cabai Cap Kapal Terbang produksi Bisi International (BISI).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bisi International Tbk (BISI), perusahaan yang bergerak di bidang penjualan benih dan produk agrochemical, memberi sinyal akan menambah belanja modal atau capital expenditure (capex) di sisa tahun 2022. Sebelumnya, BISI telah menyiapkan capex sebesar Rp 82 miliar untuk tahun ini.

Presiden Direktur BISI Agus Saputra Wijaya menyampaikan, sebenarnya dana capex BISI di tahun ini dialokasikan untuk menambah armada canvasser baru sebanyak 67 unit. Jika sudah terealisasi seluruhnya, maka jumlah armada canvasser BISI akan mencapai 220 unit. Keberadaan canvasser ini sangat penting dalam proses distribusi produk yang dihasilkan BISI kepada pelanggan.

Walau demikian, Agus menilai masih ada ruang bagi BISI untuk melakukan ekspansi bisnis di tahun ini. Rencananya, BISI hendak menambah kapasitas pabrik pestisida eksisting yang termasuk divisi agrochemical di Mojokerto, Jawa Timur.

“Kami ingin menambah kapasitas pabrik eksisting dan meningkatkan otomatisasi mesin di sana,” ujar dia dalam paparan publik, Senin (23/5).

Baca Juga: Bisi International (BISI) Raih Laba Bersih Rp Rp 154,28 Miliar di Kuartal I-2022

Sayangnya, ia tidak membeberkan besaran kapasitas pabrik pestisida tersebut, termasuk besaran kapasitas yang akan ditambah. Ia juga belum menjelaskan secara gamblang nilai kebutuhan capex tambahan untuk keperluan tersebut. Yang terang, saat ini utilisasi pabrik-pabrik yang dimiliki BISI berada di kisaran 70%--80% bergantung jenis produk yang dihasilkan.

Tak hanya itu, BISI juga melihat peluang untuk ekspansi pengembangan pabrik di area Makassar, Sulawesi Selatan.

Agus melanjutkan, tren kenaikan harga jagung tampak menguntungkan bagi para petani yang menjadi mitra bagi BISI. Ketika para petani mampu menjual jagung hasil panennya dengan harga yang lebih tinggi, maka minat untuk terus menanam jagung akan tetap stabil.

Dari situ, BISI juga tidak mengalami masalah ketika harus menjual pupuk non subsidi dengan harga yang tinggi, lantaran menyesuaikan harga bahan bakunya yang tengah melonjak. Sebab, produk pupuk tersebut pada akhirnya tetap bisa diserap oleh para petani di pasar.

Produk pestisida buatan BISI juga masih bisa diserap di pasar kendati di tahun lalu harga sejumlah bahan baku pestisida sempat naik, bahkan hingga 300%. “Kami coba atur kembali strategi secara internal. Beruntungnya tantangan tersebut berhasil kami lalui,” tukas dia.

 

Agus menambahkan, BISI akan fokus pada penguatan produksi benih unggul holtikultura, pemerataan distribusi produk, efisiensi biaya perusahaan, dan senantiasa hati-hari dalam menjaga arus kas perusahaan.

Hingga akhir tahun nanti, Manajemen BISI menargetkan bisa meraih peningkatan laba bersih mencapai dobel digit yang disertai kenaikan penjualan.

“Proyeksi kinerja kami sebenarnya tidak bisa dilihat secara linear, karena industri pertanian cukup bergantung pada kondisi musim,” tandas dia.

Sebagai informasi, pada kuartal I-2022, penjualan BISI meningkat 43% menjadi Rp 618,9 miliar. Bersamaan dengan itu, laba bersih setelah pajak BISI meroket 94% menjadi Rp 154,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×