kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Bisi International (BISI) sudah serap 80% anggaran capex hingga September 2021


Jumat, 15 Oktober 2021 / 17:48 WIB
Bisi International (BISI) sudah serap 80% anggaran capex hingga September 2021
ILUSTRASI. Pekerja memilah benih jagung hibrida di Pabrik produksi benih jagung hibrida Bisi Tulungrejo Kediri Jawa Timur, Kamis (16/8). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/16/08/2018.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bisi International Tbk (BISI) masih terus berupaya menuntaskan ekspansi bisnisnya di tahun ini. BISI pun telah menyerap sebagian besar capital expenditure (capex) atau belanja modalnya yang dialokasikan di tahun 2021.

Dalam berita sebelumnya, manajemen BISI menyediakan anggaran capex sebesar Rp 59,6 miliar di tahun ini untuk pembelian mesin baru, alat laboratorium, dan pemeliharaan alat. Adapun sampai akhir September yang lalu, capex BISI sudah terserap sekitar 80% atau di kisaran Rp 48 miliar.

“Kami optimis capex yang tersisa akan segera terserap semua sehingga kinerja keuangan dan operasional kami akan semakin baik ke depannya,” ujar Presiden Direktur BISI Agus Saputra Wijaya, Jumat (15/10).

Sejauh ini, sebagian besar capex BISI di tahun ini digunakan untuk pengembangan armada canvasser. Di tahun lalu, total armada canvasser BISI baru berjumlah 46 unit, sedangkan tahun ini bertambah menjadi 162 unit.

Baca Juga: Hingga September 2021, Indonesia Terminal Kendaraan (IPCC) menyerap 20,59% capex

Di masa mendatang, BISI tentu masih akan terus mengembangkan penjualan melalui sistem canvasser. Hal ini untuk lebih mendekatkan produk-produk benih maupun agrokimia BISI ke petani pengguna.

Manajemen BISI juga tetap memprioritaskan pemeliharaan maupun pembelian mesin produksi serta alat-alat laboratorium. “Dengan begitu, BISI tetap bisa menghasilkan produk dengan kualitas terbaik bagi pelanggan dan para petani di seluruh Indonesia,” imbuh Agus.

Lantas, BISI masih membidik pertumbuhan pendapatan 20% atau minimal dobel digit di tahun ini. Hal tersebut didukung oleh pertumbuhan penjualan di berbagai sektor, seperti benih jagung, benih holtikultura, dan agrokimia.

Sebagai informasi, hingga semester I-2021, penjualan neto BISI tumbuh 6,28% (yoy) menjadi Rp 946,33 miliar. Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BISI naik 54,97% (yoy) menjadi Rp 145,88 miliar.

Selanjutnya: Hadapi kenaikan harga bahan baku global, begini strategi Asia Pacific Fibers (POLY)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×