Reporter: Handoyo |
JAKARTA. PT Bisi International Tbk (BISI) akan mengejar peningkatan penjualan benih jagung hibrida ke India tahun ini. Untuk mengejar pasar Negeri Sungai Gangga itu, BISI akan melakukan kerjasama dengan perusahaan benih India dalam produksinya.
Doddy Wiratmoko, Market Development Corn Seed Manager PT Tanindo Intertraco mengatakan, India memiliki potensi pasar yang besar dan kondisi geografisnya menyerupai Indonesia. "Selama ini kita hanya memasarkan benih lewat perusahaan pemasaran disana," katanya, Kamis (7/6).
Tanindo Intertraco merupakan distributor tunggal untuk produk-produk yang dihasilkan BISI International dan PT Multi Sarana Indotani. Selain produk benih tanaman yang dihasilkan oleh BISI, perusahan ini juga bekerja sama dengan perusahaan rekanan untuk impor produk benih tanaman, pestisida dan pupuk. Tanindo selain mengekspor benih ke India, juga telah menyasar sejumlah negara lain, yaitu Malaysia, Thailand, Filipina, dan China.
Naik menjadi 5%
Kerjasama produksi dengan produsen benih di India menjadi langkah perusahaan ini untuk menggenjot penjualan. Sebelumnya BISI hanya menjual benih jagung ke India hasil produksi di Tanah Air. Menurut Doody, selain karakter iklim yang hampir sama dengan Indonesia, India memiliki pasar yang besar karena jumlah penduduknya mencapai dua kali lipat Indonesia.
Pada tahun lalu kontribusi penjualan benih hortikultura BISI ke luar negeri hanya mencapai 2% total penjualan. Dengan adanya kerjasama produksi dengan pabrikan benih di India dalam waktu dekat, BISI mentargetkan penjualan ekspor naik menjadi 5% dari total penjualan.
Pada kuartal I 2012, BISI berhasil memperoleh penjualan Rp 276,8 miliar. Angka itu naik 18,28% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 234,01 miliar. Pada kuartal I itu benih jagung BISI 222 menjadi primadona. "Selama kuartal I, BISI 222 berkontribusi 25% total penjualan," kata Jemmy Eka Putra, Presiden Direktur BISI.
Menurut Jemmy, dari awal diluncurkan pada awal 2011, perusahaan benih tanaman pangan dan hortikultura ini telah berhasil menjual BISI 222 sebanyak 250 ton. Penjualan BISI 222 melejit menjadi 480 ton pada kuartal I 2012. Benih jagung ini banyak diminati karena tahan hama.
Untuk meningkatkan penjualan dan kualitas benih yang dihasilkan, tahun ini BISI menganggarkan belanja modal sebesar Rp 34 miliar. Dana itu bakal digelontorkan untuk perluasan departemen penelitian dan pengembangan produk sehingga diharapkan tercipta benih unggul baru.
Dengan merek Cap Kapal Terbang, BISI juga akan menambah lahan pengujian dan penelitian. Perusahaan ini sekarang telah memiliki 12 departemen penelitian dan pengembangan di beberapa daerah seperti Malang, Jawa Timur. Di daerah Malang BISI memiliki lahan pengembangan di Sumberagung, Kencong, Kambingan, Pujon, dan Karang Ploso.
Tahun lalu BISI telah merilis 10 varietas benih hortikultura baru, antara lain Cabe F1 Imperial 10, tomat Fortuna 23, dan semangka F1 Classic. Tahun ini BISI akan meluncurkan 10 varietas baru. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News