kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis Broker Semarak Seiring Pertumbuhan Properti


Senin, 26 September 2011 / 16:29 WIB
Bisnis Broker Semarak Seiring Pertumbuhan Properti
ILUSTRASI. Petugas membersihkan area ruang utama berlatar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.


Reporter: Maria Rosita | Editor: Test Test


JAKARTA. Pertumbuhan properti ikut mendorong perkembangan bisnis broker. Fransiskus Xaverius Mardi Rahardja, penggagas sekaligus pembina Asosiasi Real Estat Broker Indonesia (Arebi) menaksir pelaku bisnis broker tumbuh 30% tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Mardi Rahardja mencatat jumlah anggota Arebi saat ini 250 - 300 lembaga. Itu yang terdaftar. Maksud Mardi, jika ditambah yang tidak menjadi anggota Arebi bisa di atas 300. Adapun sekitar 70% di antaranya berlokasi di Jakarta. Selebihnya di Surabaya dan Medan atawa kota yang pertumbuhan propertinya pesat.

Menurut Mardi, bisnis broker properti makin ditaksir lantaran tergoda iming-iming komisi. Dia menggambarkan, dari developer ke agent (lembaga broker) pemberian komisi bisa 3%. Sedangkan dari agen ke pelaku (tenaga pemasar) antara 1,5% sampai 2%. Lalu, komisi yang sampai ke tangan broker yang menjajakan ke konsumen (pembeli) bisa 1%. "Ambil contoh rumah yang harganya Rp 600 juta, satu broker yang turun langsung bisa dapat Rp 6 juta," ujar Mardi kepada KONTAN.

Sebelum properti marak 2 tahun terakhir, seorang broker meraup komisi 2% dari tiap unit properti. Sekarang, 1% saja diambil. Itu lantaran unit properti makin banyak dan pelakunya bertambah. Mardi melihat broker masih mengandalkan komisi dari penjualan rumah petak (landed house) ketimbang properti lain seperti perkantoran, kawasan komersial, ataupun strata title.
=

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×