kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,11   2,80   0.31%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis digital jadi fokus XL Axiata pada tahun ini


Kamis, 07 April 2016 / 10:19 WIB


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT XL Axiata tahun ini berharap pendapatan dari lini bisnis digital bakal menjadi penopang utama operator seluler ini. Salah satunya dari lini bisnis layanan digital musik dan video.

Menurut Rafael Jeffry A Sani, Vice President Digital Services Business PT XL Axiata Tbk, pendapatan lini bisnis ini selama kuartal satu atau sampai akhir Maret 2016 sudah tembus Rp 123,95 miliar. "Kami telah mencapai target kontribusi 6% terhadap pendapatan total perusahaan di kuartal I-2016," kata Rafael, Rabu (6/4).

Adapun proyeksi pendapatan total XL Axiata di akhir tahun ini bisa tumbuh 8%-9%.   Artinya pendapatan di akhir 2016 mencapai Rp 24,79 triliun-Rp 25,02 triliun dari pendapatan tahun lalu yang tercatat Rp 22,96 triliun.

Supaya target tercapai, termasuk salah satunya di lini layanan digital, XL berencana mengeluarkan delapan produk digital. Tiga produk sudah beredar, yakni aplikasi machine to machine  (M2M) Savvy, wifi Yubox, dan layanan video streaming Tribe. 

Produk lain yang segera  meluncur adalah layanan musik streaming, satu produk entertainment, dan tiga produk solusi digital.

Layanan musik streaming tersebut merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan luar negeri. XL akan meluncurkan produk tersebut Mei nanti. Berbeda dengan layanan musik streaming lain, layanan musik ini memiliki fitur upload musik.

Rencana di kuartal kedua

Lantas, di kuartal kedua, perusahaan ini akan meluncurkan produk Agnosthings untuk menyinergikan setiap produk digital.

Khusus untuk Savvy, tahun ini XL akan fokus menyasar pasar hunian. Terakhir perusahaan ini telah bekerja sama dengan apartemen Bassura City. Sebelumnya, XL Axiata juga sudah menyasar pasar perkantoran. 

Adapun untuk wifi khusus hiburan, Yubox, saat ini sudah bekerja sama dengan Commuter Line dan GrabCar. Ke depan, XL juga akan mencari konsumen selain transportasi publik untuk Yubox. Misalnya rumah sakit, kafe, serta tempat-tempat lain yang banyak orang menunggu.

Sejatinya, tarif Yubox bisa lebih murah ketimbang wifi pada umumnya. Namun, XL  bisa mendapatkan tambahan pendapatan lewat pemasangan video iklan dengan target pasar khusus.

Ia mencontohkan ada seorang dokter anak yang memasang Yubox. Biasanya banyak ibu-ibu yang menunggu di klinik anak dan mengakses Yubox. Nah, saat mengakses wifi tersebut, ada video iklan yang muncul.

Ia berharap dengan langkah ini pihaknya bisa memperbesar pasar ritel. Sebelumnya pelanggan terbesar dari kalangan korporasi. Ia memastikan XL bakal lebih agresif menyasar pasar ritel pada kuartal III tahun ini. "Karena lebih mudah mengukur konsumen ritel daripada perusahaan. Dari segi matriks lebih mudah karena perorangan. Perusahaan lebih luas cakupannya," katanya.

Lewat upaya ini, XL Axiata berharap pertumbuhan bisnis produk berbasis internet atau istilahnya internet of things (IoT) tahun ini bisa tumbuh lebih signifikan lagi. Arifa Febriyanti, Head of Intenet of Things XL Axiata menargetkan pertumbuhannya bisa mencapai 81%. 

Menurutnya, target ini sudah naik dari pertumbuhan bisnis produk sejenis yang bisa mencapai 44% tahun lalu ketimbang pencapaian 2014.

Saat ini, jumlah pelanggan internet of things (IoT) XL Axiata mencapai 678.000 orang. Adapun sampai akhir tahun ini XL harap bisa bertambah 200.000 jadi 878.000 orang sampai akhir tahun. Adapun target ambisius bertambah 400.000 pengguna. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×