kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Bisnis farmasi dorong penjualan Millennium Pharmacon tumbuh 7,1% sepanjang 2017


Jumat, 06 April 2018 / 12:39 WIB
Bisnis farmasi dorong penjualan Millennium Pharmacon tumbuh 7,1% sepanjang 2017
ILUSTRASI. PT Millennium Pharmacon International Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar farmasi Indonesia yang bertumbuh di tahun lalu menjadikan distributor obat dan alat kesehatan PT Millennium Pharmacon International Tbk menikmati peningkatan kinerja bisnis yang signifikan sepanjang 2017 kemarin.

Mohamad Muhazni bin Mukhtar, Direktur Utama PT Millennium Pharmacon International Tbk mengatakan, diversifikasi usaha yang dimiliki perseroan membantu mengerek pendapatannya. "Oleh karena itu, revenue kami tumbuh 7,1% di 2017 kemarin," ujarnya ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat (6/4).

Menengok laporan keuangan tahun 2017, emiten berkode SDPC ini mencatat pendapatan bersih Rp 2,11 triliun, dimana tahun sebelumnya hanya Rp 1,97 triliun. "Selain ditopang oleh obat resep, bisnis alat kesehatan (alkes) kami tumbuh cukup besar," tutur Muhazni.

Segmen obat resep memang mendominasi pendapatan SDPC sebesar 71,5% atau Rp 1,5 triliun di 2017 kemarin. Namun peningkatannya hanya 5,5%, di mana tahun sebelumnya penjualan obat resep tercatat Rp 1,43 triliun.

Sementara segmen alkes tumbuh hingga 40,3%, dari Rp 220 miliar di 2016 menjadi Rp 309 milir di 2017 kemarin. Meski secara kontribusi masih dibawah obat resep, segmen alkes punya porsi bagi pendapatan bersih sebesar 14,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×