Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencetak kenaikan pendapatan bersih sebesar Rp 2,51 triliun selama semester I-2023. Angka ini meningkat 17% dibandingkan pendapatan pada semester I-2022 yang senilai Rp 2,14 triliun.
Presiden Direktur Hero Supermarket Patrik Lindvall mengungkapkan, pemulihan bisnis HERO salah satunya didorong oleh Guardian Health & Beauty yang terus membukukan pemulihan yang solid setelah pandemi.
Hal ini ditandai dengan pertumbuhan jumlah kunjungan pelanggan yang terus meningkat, khususnya untuk toko-toko yang berlokasi dan mal dan area wisata. Di mana, secara keseluruhan penjualan like-for-like Guardian meningkat lebih dari 30% pada semester pertama.
Walhasil, berdampak positif terhadap kenaikan profitabilitas hampir dua kali lipat pada periode ini.
Baca Juga: Hero Supermarket (HERO) Akan Fokus pada Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
“Profitabilitas mengalami peningkatan hampir dua kali lipat pada semester pertama dibandingkan periode yang sama tahun lalu, hal ini didorong oleh pertumbuhan penjualan dan operating leverage yang solid,” ungkap Patrik, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (1/9).
Brand ritel IKEA juga diklaim mencetak pertumbuhan penjualan yang didorong oleh pembukaan toko-toko baru pada tahun sebelumnya.
Di sisi lain, penjualan like-for-like IKEA di semester pertama terdampak berkurangnya rata-rata pembelanjaan pelanggan. Kondisi ini terjadi lantaran adanya penurunan permintaan terhadap produk dengan masa pakai yang lama (durable goods), karena perubahan fokus belanja pelanggan pada liburan dan rekreasi.
Kinerja like-for-like IKEA dinilai mulai membaik memasuki kuartal kedua (April-Juni). Hal ini berdampak positif terhadap jumlah pelanggan ke toko offline IKEA.
Namun demikian, profitabilitas IKEA tetap terdampak akibat dari berkurangnya jumlah rata-rata permintaan pelanggan.
“Untuk sisa tahun ini, prioritas IKEA adalah meningkatkan pengalaman belanja pelanggan, memperbaiki manajemen stok dan pengendalian biaya yang berkelanjutan,” sambungnya.
Sementara itu untuk bisnis Hero Supermarket kondisinya terpantau masih cukup lesu. Patrik menyebutkan, penurunan permintaan terhadap kebutuhan pokok pelanggan berdampak pada kinerja penjualan dan profitabilitas Hero Supermarket di semester pertama.
Meski begitu, HERO terus berinovasi dengan pengembangan format dan inisiatif pengoptimalan rangkaian produk serta penerapan pengendalian biaya yang ketat untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasionalnya.
Untuk meningkatkan posisi keuangan perseroan, HERO juga telah melakukan didivestasi tiga properti pada semester I-2023. Pihaknya akan terus aktif mendiskusikan divestasi sisa properti yang tidak digunakan dengan pihak ketiga.
Per semester I-2023, HERO berhasil mencetak rugi periode berjalan sebesar Rp 131,92 miliar dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 114 miliar yang dibukukan pada tahun 2022. Hal ini terutama disebabkan oleh hasil divestasi properti yang dilakukan perseroan pada semester pertama lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News