Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bisnis Indihome PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) benar-benar bakal mendapat saingan berat dari kolega sejawat sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Setelah sebelumnya mendapat persaingan dari anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui Iconnet dengan harga lebih murah dua kali lipat, kini tantangan datang dari BUMN lain.
Adalah PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui anak usahanya PT Jasa Marga Related Bisnis (JMRB) yang akan serius berbisnis internet dengan membangun fiber optik untuk data internet di sepanjang jalan tol Trans Jawa. Saat ini Jasa Marga menguasai panjang tol Trans Jawa sepanjang 1.167 kilometer (km).
Subakti Syukur Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk mengatakan bahwa JMRB sebagai anak usaha JSMR yang saat ini bisnisnya memanfaatkan infrastruktur jalan toll milik Jasa Marga tengah berusaha memanfaatkan semua potensi yang ada.
Dia mengatakan bahwa JMRB memang akan membangun infrastruktur internet namun tidak masuk secara langsung pada bisnis internet. "Tetapi menyediakan infrastruktur back bone fiber optic yang dipakai untuk data karena JSMR mempunyai kelebihan memiliki infrastruktur jalan tol terpanjang yang membentang di pulau Jawa," kata dia ke KONTAN, Rabu (23/6).
Kata Subakti saat ini dan untuk masa depan, bisnis internet data memiliki potensi yang semakin besar seiring dengan banyaknya aplikasi online. Apalagi dengan adanya infrastruktur 5G yang kini sudah diterapkan oleh Telkomsel dan Indosat sebagai operator selular.
Kata Subakti, bselain bisnis fiber optik JMRB juga masih mengembangkan wilayah sepanjang jalur tol termasuk TOD. "Untuk lebih lengkap bisa tanya ke Dirut JMRB," kata dia.
Tak hanya anak usaha JSMR. Anak usaha PT PLN juga sedang bersiap melawan dominasi Indihome di bisnis paket data fiber optik. Saat ini harga paket internet Iconnet lebih murah dibandingkan dengan paket internet Indihome, meskipun memang cakupan wilayah Iconnet belum seluas Indihome.
Direktur Utama Icon+ Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan cakupan wilayah untuk internet Iconnet memang belum luas termasuk di DKI Jakarta. "Memang ini baru, pada Januari 2020 itu pelanggan ritel kami hanya 178 pelanggan, akhir 2020 sudah 17.000 pelanggan," terang dia.
Yuddy mengatakan, untuk tahun ini pihaknya menargetkan 100.000 pelanggan. Tetapi, melihat antusias masyarakat ingin memasang Iconnet, maka Iconnet akan merevisi RKAB menjadi lebih dari 100.000 pelanggan targetnya tahun ini.
Sementara untuk pelanggan korporasi saat ini mencapai 1.000 perusahaan. "Kami akan terus luaskan cakupan internet Iconnet agar bisa menjangkau lebih luas pelanggan," terang dia.
Dengan rencana itu, Iconnet menargetkan pendapatan hingga Rp 5,1 triliun tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News