kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Bisnis industri makanan bisa naik di kuartal II


Senin, 13 Mei 2013 / 09:18 WIB
Bisnis industri makanan bisa naik di kuartal II
ILUSTRASI. Contoh interior rumah dengan gaya art deco.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemperin) memproyeksikan, industri makanan dan minuman di kuartal II tahun ini bisa tumbuh hingga 6% ketimbang pertumbuhan di kuartal I-2013 yang cuma 1,5%.

Benny Wahyudi, Direktur Jenderal Industri Agro Kemperin mengatakan, selama kuartal I-2013, industri makanan nasional menghadapi berbagai kendala, seperti pasokan bahan baku, terutama pasokan bahan baku hortikultura impor. Nah, di kuartal II tahun ini, semua bisa lebih lancar. "Kami yakin, pertumbuhannya bisa lebih tinggi ketimbang kuartal I-2013," katanya akhir pekan lalu.

Pasokan bahan baku, terutama hortikultura impor, bisa lebih lancar lantaran regulasi untuk memasukkan produk hortikultura impor lebih longgar. "Beberapa bahan baku sudah tidak diatur lagi, seperti bawang putih. Saya yakin, itu akan membuat produksi membaik," ujar dia.

Masalah pasokan bahan baku hortikultura ini memang sempat menyulitkan produsen makanan lokal. Menurut Adhi S Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), produsen makanan kesulitan mendapatkan pasokan hortikultura impor menyusul pembatasan impor produk ini oleh pemerintah.

Pasalnya, meski varietas hortikultura impor untuk industri dan konsumsi berbeda, namun punya harmonized system (HS) yang sama. Imbasnya, pelaku industri harus mengurus izin yang lebih rumit untuk bisa impor bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×