kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis Infrastruktur dan logistik Astra Group merugi Rp 231 miliar di 2017


Jumat, 02 Maret 2018 / 05:45 WIB
Bisnis Infrastruktur dan logistik Astra Group merugi Rp 231 miliar di 2017


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis Infrastruktur dan logistik Astra Group mengalami kerugian sepanjang 2017. Kerugian itu mencapai Rp 231 miliar, padahal tahun sebelumnya, perusahaan masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp 263 miliar.

Prijono Sugiarto, President Direktur Astra Group mengatakan, sebagian besar kerugian disebabkan oleh kerugian awal dari ruas jalan tol baru Cikopo- Palimanan (Cipali) sepanjang 116,8km yang sahamnya baru diakuisisi lewat AstraInfra sebesar 45% pada awal 2017.

"Selain itu, kerugan juga akibat kerugian atas divestasi PT PAM Lyonnaise Jaya, perusahaan penyedia air bersih, yang sebelumnya dimiliki Grup sebesar 49% dan memiliki sisa waktu pengoperasian 5 tahun lagi." kata Prijono dalam keterangan resmi yang dikutip, Kamis (1/3).

Meskipun merugi, AstraInfra akan terus melakukan ekspansi bisnisnya. Portofolio perusahaan ini di sektor jalan tol terus mengalami peningkatan. Jika tahun 2016 baru memiliki konsesi 269 kilometer (km), pada akhir 2017 sudah memiliki 353 km. Hingga tahun 2020, perusahaan menargetkan bisa menguasai konsesi 500 km.

Jalan tol yang dimiliki AstraInfra saat ini terdiri dari enam ruas di antaranya tol Cikopo-Palimanan (Cipali) 116,8 km, Tol Semarang-Solo ( PT Trans Marga Jateng), Mojokerto-Kertosono 40,5 km (Marga Harjaya Infrastruktur), Kunciran-Serpong 11,2 km ( PT Marga Trans Nusantara), Serpong- Balaraja 30 km (PT Trans Bumi Serbaraja), Semarang-Solo 72,6 km, dan Tangerang-Merak 72,5 km

Wiwiek DS, Direktur AstraInfra mengatakan, pihaknya terus menjajaki penambahan ruas tol baik lewat ekpansi organik maupun anorganik. "Kalau hitungan bisnisnya menarik, kita terbuka untuk menambah tol lewat akuisisi yang sudah jadi atau ikut tender tol baru," katanya baru-baru ini.

Tol Tangerang-Merak mencatatkan peningkatan volume trafik kendaraan sebesar 4% tahun 2017 menjadi 50 juta kendaraan. Tahun ini, MMS menargetkan pendapatan tol Tangerang-Merak bisa tumbuh sekitar 11% dibandingkan revenue tahun 2017 yang mencapai Rp 497 miliar.

"Pertumbuhan pendapatan MMS tahun ini didukung oleh pertumbuhan traffic kendaraan sekitar 4,5% dan sekitar 7% ditopang kenaikan tarif tol yang mulai berlaku sejak November 2017."kata Halim Wahjana, Direktur Keuangan dan Administrasi MMS.

Jalan tol Jombang-Mojokerto telah selesai dibangun di mana dua seksi terakhir rampung pada kuartal keempat di tahun 2017. Jalan tol Cipali mengalami peningkatan volume trafik sebesar 13% menjadi 17 juta kendaraan, sedangkan jalan tol Semarang-Solo sepanjang baru beroperasi sepanjang 40,1 km telah beroperasi di mana trafiknya meningkat 3% menjadi 12 juta kendaraan.

Sementara bisnis logistik yang dikembangkan lewat PT Serasi Autoraya (SERA) masih mengalami kenaikan laba bersih sebesar 101% menjadi Rp 201 miliar. Kenaikan itu disebabkan oleh kenaikan margin kontrak sewa mobil dan bisnis logistik meskipun terjadi penurunan sebesar 2% pada kontrak sewa kendaraan dan penurunan 18% untuk penjualan mobil bekas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×