Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
Dalam catatan Kontan, tahun 2021 silam, Anteraja berhasil memberi kontribusi pendapatan kepada ASSA sebesar Rp 2,8 triliun atau sekitar 54% dari total pendapatan emiten tersebut.
Prodjo menyebut, pihaknya terus membuka peluang untuk mengembangkan jaringan hub atau gudang Anteraja di berbagai kota di Indonesia. Penambahan hub baru tentu disesuaikan oleh kebutuhan yang berbeda-beda di tiap kota. Sampai saat ini, Anteraja memiliki sekitar 50 hub di seluruh Indonesia.
ASSA juga akan menambah jumlah robot sortir di berbagai hub Anteraja dengan harapan meningkatkan produktivitas dan efisiensi bagi perusahaan. Asal tahu saja, Anteraja baru melakukan pilot project penggunaan robot untuk menyortir barang di hub yang berlokasi di Cililitan, Jawa Timur sejak Desember tahun lalu.
Selain itu, ASSA juga akan menggenjot kinerja lini bisnis rental atau penyewaan mobil di tahun 2022 melalui ASSA Rent. Prodjo menilai, bisnis penyewaan mobil akan terus tumbuh di tahun ini lantaran masih banyak lembaga pemerintah maupun korporasi yang melakukan efisiensi anggaran.
Dalam hal ini, sebagian anggaran lembaga pemerintah dan korporasi masih ada yang dialokasikan untuk subsidi penanganan pandemi, sehingga mereka tidak bisa leluasa membeli kendaraan baru untuk operasional usaha. Alhasil, mobil bekas menjadi alternatif bagi pihak korporasi.
“Kalau sewa mobil maka itu lebih efektif karena anggarannya tidak banyak. Kami juga menyediakan layanan sewa untuk jangka panjang,” terang dia.
Lebih lanjut, di tahun ini Manajemen ASSA berencana mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 1,5 triliun. Dana tersebut rencananya dipakai untuk membeli mobil dan penambahan robot sortir. Pihak ASSA akan mengandalkan kas internal dan pinjaman bank sebagai sumber pendanaan capex di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News