Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lion Express atau dikenal dengan Lion Parcel menilai bahwa bisnis jasa pengiriman logistik cukup menjanjikan di tahun 2021 sekalipun Indonesia masih didera oleh pandemi Covid-19.
Chief Executive Officer Lion Parcel Farian Kirana rata-rata volume pengantaran produk yang dilakukan oleh Lion Parcel mencapai 4 juta paket per bulan. Bila dilihat trennya, maka volume pengantaran produk Lion Parcel mampu tumbuh 55% di periode Januari-Agustus 2021.
“Rata-rata volume pengantaran hingga 4 juta paket tersebut cukup terbantu oleh momentum Ramadan kemarin,” kata dia saat Media Visit Virtual dengan Kontan.co.id, Kamis (4/11).
Di kuartal IV-2021, Lion Parcel berharap rata-rata volume pengantaran produknya bisa melebihi 4 juta paket per bulan. Target tersebut cukup memungkinkan berkat keberadaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 11.11 dan 12.12 serta momentum libur Natal dan tahun baru. Alhasil, permintaan pengiriman logistik bakal meningkat di periode tersebut.
Baca Juga: Lion Parcel jadi perusahaan pertama yang mendukung penggunaan kendaraan listrik
Farian menjelaskan, sejauh ini kontribusi terbesar volume pengantaran Lion Parcel berasal dari pihak perusahaan ritel dengan porsi sekitar 70%. Disusul, korporasi tradisional sekitar 25%, serta sisanya 5% berasal dari perusahaan e-commerce.
Lion Parcel sendiri fokus pada pengiriman di level hulu, baik dari prinsipal ke distributor maupun dari distributor ke penjual (seller).
Sampai saat ini, Lion Parcel telah berkolaborasi dengan lebih dari 1.000 pelanggan korporasi dari berbagai industri, seperti healthcare, perbankan, e-commerce, otomotif, ritel, hingga elektronik. Contoh perusahaannya adalah BCA, Bukalapak, CGV, Erajaya, IKEA, Samsung, Toyota, Xiaomi, Zalora, United Tractors, dan lain sebagainya.
Layanan Lion Parcel pun menjangkau hingga 98% kecamatan di seluruh Indonesia atau tepatnya 6.715 kecamatan. Perusahaan ini pun memiliki 209 kantor cabang yang tersebar di berbagai penjuru tanah air.
Farian menyebut, dahulu sebelum pandemi, Lion Parcel masih cukup bergantung pada pengiriman produk dengan pesawat kargo, baik dengan Lion Air selaku induk usaha ataupun dengan maskapai pesawat lainnya.
Baca Juga: Lion Parcel berniat gelar IPO di tiga tahun mendatang, ini alasannya
Namun, setelah banyak penerbangan yang terganggu akibat kebijakan pembatasan kegiatan di era pandemi, maka Lion Parcel turut berupaya memaksimalkan layanan pengantaran dengan jalur darat. “Dan ternyata ini cukup berhasil, apalagi kami punya keunggulan bisa menjangkau pengiriman sampai ke pelosok,” tutur Farian.
Sekadar catatan, Lion Parcel saat ini memiliki 700 lebih armada pengantaran, lebih dari 15.000 kurir antar, dan 7.000 lebih agen yang aktif.
Tak hanya itu, Lion Parcel juga merambah bisnis layanan logistik ke luar negeri. Sejauh ini, Lion Parcel telah melayani pengiriman paket ke 10 negara di Asia misalnya Malaysia, Singapura, Thailand, China, Hongkong, Jepang, Korea, dll.
Farian mengaku, permintaan pengiriman produk ke luar negeri cukup positif di tahun ini. Hanya memang, karena masih dalam situasi pandemi, proses pengiriman produk ke luar negeri bakal dipengaruhi oleh kebijakan penanganan pandemi dari tiap negara yang tentu saja berbeda-beda.
“Peluang bisnis dari luar negeri tetap ada. Kami sempat melakukan pengiriman banyak produk fashion ke negara seperti Hongkong, Malaysia, dan Singapura,” pungkas dia.
Selanjutnya: IMA: Kebutuhan batubara di dalam negeri diyakini masih akan tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News