kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis pariwisata Banyuwangi siap lepas landas


Jumat, 16 Juni 2017 / 15:57 WIB
Bisnis pariwisata Banyuwangi siap lepas landas


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Manfaatnya bahkan tak hanya dirasakan Banyuwangi. Daerah-daerah sekitar Banyuwangi, seperti Situbondo, Bondowoso dan Jember, juga bisa ikut kecipratan rezeki. Semua bakal ikut tertular happy.

“Langkah yang diambil Sriwijaya Group sangat tepat. Pariwisata Banyuwangi terus berkembang. Indikatornya bisa dilihat dari jumlah wisatawan yang menanjak dan pembangunan sejumlah hotel berbintang baru,” kata Arief.

Jadwal penerbangan perdananya juga sangat pas. Momennya bertepatan dengan mudik lebaran. “Alternatif moda transportasi untuk mudik jadi bertambah juga," kata dia.

Selain wisata, dan mudik, dunia usaha di Banyuwangi juga diyakini bakal bergeliat. Realisasi investasi Banyuwangi di peringkat ketiga di Jatim berdasarkan data Badan Penanaman Modal Jawa Timur, bisa ikut terkatrol naik. “Pilihan Sriwijaya melalui NAM Air membuka rute Jakarta-Banyuwangi sudah benar," ujar Arief.

Menpar Arief Yahya menyebut, jumlah kunjungan ke Banyuwangi meningkat dari tahun ke tahun. Sedangkan hampir 70-80 persen rute pengguna jasa penerbangan dari Banyuwangi adalah menuju Jakarta. Karena itulah rute Jakarta-Banyuwangi bisa menjadi potensi pasar yang menjanjikan.

Selama ini, rute ke Banyuwangi baru tersedia dari Surabaya sebanyak tiga kali dalam sehari yang dilayani Garuda Indonesia dan Wings Air.

Jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi sendiri terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru tercatat 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339% menjadi 112.661 orang pada pertengahan 2016 dan semoga akan terus meningkat dengan adanya penerbangan langsung dari Jakarta ini.

“Melalui direct flight Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya, tentu pariwisata, dunia usaha, dan mobilitas orang akan semakin cepat untuk menggerakkan perekonomian lokal," tambah Arief.

Menpar menambahkan, pariwisata saat ini dijadikan sebagai sektor prioritas selain infrastruktur, maritim, pangan dan energi. Bahkan, pariwisata dijadikan core economy bagi Republik ini ke depan, karena komoditas yang paling sustainable, paling menyentuh ke level bawah masyarakat dengan share economy, dan performance setiap tahunnya menanjak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×