kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis TVS terlindas motor Jepang


Rabu, 10 Desember 2014 / 10:40 WIB
Bisnis TVS terlindas motor Jepang
ILUSTRASI. Cara Buka Rekening BCA Online, Syarat, dan Setoran Awal di Tahun 2023


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dominasi sepeda motor Jepang tak terbantahkan. Di jalanan, motor bikinan Jepang merajai  hampir sepanjang jalanan yang ada di Indonesia. Ini pula yang menjadi tantangan bagi pebisnismotor dari negara lain yang  ikut merangsek ke pasar. Salah satunya TVS Motor Company Indonesia.

Bahkan, ada kabar, bisnis TVS di Indonesia mulai goyah. Ini lantaran pertumbuhan penjualan perusahaan asal Indonesia kian tipis. Mari kita lihat data penjualan motor TVS hingga bulan November lalu.  Sampai November 2014 TVS hanya mengantongi pejualan 20.766 unit. 

Jika dibandingkan dengan total pasar sepeda motor sesuai data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) yang pada Januari-November 2014 yang mencapai 7,3 juta unit, porsi TVS cuma 0,28%. Bahkan pada bulan November 2014 lalu, penjualan TVS hanya 1.321 unit, turun 47% ketimbang bulan sebelumnya sebanyak 2.500 unit. 

Faktor yang melatarbelakangi penurunan penjualan TVS adalah persaingan bisnis sepeda motor antardiler yang kian kencang.  Anggota diler TVS  yang tidak mau disebutkan namanya bilang, penurunan penjualan terjadi karena banyak diler tak mau lagi menjual TVS.

Hal ini, kata diler yang sama antara lain karena diicu oleh prosedur pengurusan klaim produk bermasalah dari diler kepada pemilik merek TVS berbelit. Misal, jika ada temuan sepeda motor bermasalah, proses klaim sulit dilakukan.

Dari hasil reportase KONTAN di sejumlah diler  juga mengeluhkan kondisi yang sama. Ini pula yang menyebabkan beberapa pengelola diler berencana menghentikan penjualan sepeda motor TVS. 

Dihubungi KONTAN, Ike Yulianti, Corporate Communication Head TVS Motor Company mengaku belum bisa memberikan penjelasan atas keluhan diler-diler tersebut. 

"Untuk saat ini kami belum bisa menyampaikan apapun soal diler. Tapi akan ada statement tertulis mengenai perkembangan diler," kata Ike kepada KONTAN, (8/12). 

Butuh dukungan multifinance

Walaupun beberapa diler yang ingin berhenti menjual TVS, Gunadi, General Manager Regional Distributor TVS Sulawesi Tengah mengaku tetap optimistis dengan penjualan TVS. "Penjualan kami di perkebunan kelapa sawit bagus," kata Gunadi. 

Namun, ia mengakui, ada satu diler TVS di Sulawesi Tengah yang tutup. Sayangnya, Gunadi enggan bercerita soal alasan penutupan diler di daerah tersebut. Meski optimistis, Gunadi bilang, persaingan penjualan sepeda motor  sangat ketat. Apalagi, bila harus bersaing dengan motor-motor bikinan Jepang. 

Apalagi, tantangan lain yang tak kalah beratnya adalah  tak banyak perusahaan pembiayaan atawa multifinance  yang mau mendukung  bisnis  kredit motor non Jepang, seperti TVS. Kondisi ini berbeda dengan motor Jepang yang bahkan memiliki multifinance sendiri.   

Sigit Kumala, Ketua Bidang AISI mengaku belum mendengar soal goyahnya bisnis TVS di Indonesia, termasuk soal  tutupnya diler pebisnis motor asal India ini.  "Soal penutupan diler saya tidak tahu. Saat rapat tak ada pembahasan soal itu," kata Sigit kepada KONTAN.                       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×