kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Blitz hadirkan 280 layar hingga tahun 2020


Kamis, 06 Agustus 2015 / 18:44 WIB
Blitz hadirkan 280 layar hingga tahun 2020


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) memperbesar penetrasi bisnis. Operator Blitz Megaplex ini berencana menghadirkan sejumlah layar baru hingga beberapa tahun kedepan.

Dian Sunardi, Chief of Marketing Graha Layar Prima menjelaskan, tahun ini perusahaan bakal membuka 40 layar baru di sejumlah titik di Indonesia. Beberapa kota yang menjadi sasaran seperti, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

"Ekspansi ini akan diteruskan hingga 2020 yang mana setiap tahunnya kami targetkan ada delapan titik baru. Setiap titik, rata-rata ada sekitar tujuh layar," jelas Dian, (7/8). Dus, akan ada 40 titik bioskop dengan jumlah layar sekitar 280 layar baru.

Tidak semua bioskop barunya itu menggunakan konsep terbaru, tapi dipastikan sebagian besar bioskop tersebut menggunakan konsep teranyar dari perseroan, CGV Blitz.

Catatan saja, CGV Blitz merupakan konsep baru yang ditawarkan oleh emiten dengan kode saham BLTZ di Bursa Efek Indonesia tersebut. Beda dengan Blitz Megaplex, CGV Blitz memiliki konsep penampilan bioskop retro.

Teknologi yang diaplikasikan kedalam ruangan bioskop juga lebih canggih. CGV Blitz menggunakan sound system terbaru keluaran Dolby. Bukan hanya itu, di ruangan Sphere X, layarnya sangat besar dengan ukuran 26x14 meter. Layar itu juga berbeda dengan layar Imax.

Jika layar Imax, hanya 30% sisi kanan dan kiri yang memiliki lengkungan. Tapi dalam Sphere X, semua bagian layarnya melengkung, bahkan hingga bagian atapnya. Sehingga, kualitas gambar dan suara yang dihasilkan menjadi lebih maksimal.

Sejatinya, Sphere X bukan yang pertama kalinya hadir untuk para pecinta film. Tapi, Spehere X di Indonesia, tepatnya di Grand Indonesia merupakan Sphere X yang terbesar di dunia," imbuh Dian.

Pada kesempatan yang sama, Ferdinand, Head of Strategic and Planning Garaha Layar Prima bilang, nilai investasi untuk pembangunan satu titik bioskop berkisar antara Rp 30 miliar hingga 45 miliar, tergantung dengan luas dan jumlah layar. Jadi, setiap tahunnya perseroan setidaknya wajib mengeluarkan investasi sekitar Rp 240 miliar hingga Rp 360 miliar setiap tahun.

"Rencana itu diharapkan mampu menopang target pertumbuhan pendapatan kami minimal 20% hingga 30% setiap tahun," pungkas Ferdinand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×