kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,49   -13,02   -1.39%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Blok migas banyak yang uzur, Pertamina dihadapkan laju penurunan produksi 20%


Sabtu, 21 November 2020 / 06:30 WIB
Blok migas banyak yang uzur, Pertamina dihadapkan laju penurunan produksi 20%


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina dihadapkan pada kenyataan laju penurunan produksi minyak secara alamiah sebesar 20% di tengah upaya menjaga produksi minyak. Namun ada harapan menggenjot produksi minyak setelah Pertamina bakal menguasai 70% produksi minyak pada 2021 mendatang dengan alih kelola Blok Rokan.

Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis Subholding Hulu Pertamina John Simamora menuturkan, saat ini Pertamina berkontribusi sekitar 42% sampai 44% produksi minyak nasional.

Kendati demikian, mayoritas produksi ditopang oleh blok migas yang mature alias sudah tua usianya. "60% produksi Pertamina berasal dari blok tua dari Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, PHE ONWJ dan PHE OSES," ujar John dalam diskusi virtual, Kamis (19/11).

Baca Juga: Kementerian ESDM tidak bisa intervensi masalah formula EOR Blok Rokan

John melanjutkan, demi menjaga produksi minyak agar tidak turun pihaknya melakukan pemeliharaan sumur hingga  optimasi pengembangan lapangan lapangan (OPLL).

Ia memastikan, di tahun depan upaya OPLL akan kembali dilakukan. Sayangnya ia belum merinci blok mana saja yang akan dilaksanakan metode OPLL.

John optimistis penemuan cadangan migas bakal menemui titik cerah terlebih pasca survei seismik Jambi Merang yang telah dilakukan.

"Kami punya kesempatan karena kami lakukan seismik yang sangat besar dengan harapan ditemukan cadangan besar jadi mitra sangat dibutuhkan," imbuh John.

Selanjutnya: Beri fleksibilitas kontrak migas, ESDM arahkan blok terminasi adopsi gross split

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×