Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk masih akan lihat kondisi pasar terkait rencana penambahan armada bus Big Bird. Walau begitu, perusahaan mengklaim alami pertumbuhan signifikan dari permintaan Big Bird.
Michael Tene, Head of Investor Relation PT Blue Bird Tbk menyebutkan bahwa kontribusi Big Bird terhadap pendapatan perusahaan tumbuh signifikan. Sayangnya, ia enggan untuk menyampaikan jumlah pastinya. Namun, dengan kerjasama melakukan co-branding dengan Kementerian Pariwisata diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan pengembangan pariwisata.
Selesainya proyek Tol Trans Jawa juga membuka peluang bisnis yang baru. "Untuk itu kami sedang mempersiapkan strategi untuk utilisasi peluang tersebut," tuturnya saat dihubungi kontan.co.id, Rabu (3/1).
Ke depannya di tahun ini perusahaan juga akan lebih memokuskan diri pada kualitas pelayanan bagi konsumen yang didukung baik oleh man power dan juga adopsi teknologi yang semakin memduahkan bagi pelanggan dalam menggunakan layanan yang ditawarkan.
Untuk itu, emiten dengan kode saham di BIRD di Bursa Efek Indonesia ini memperkirakan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,5 triliun di tahun 2019. Dana tersebut diantaranya akan digunakan untuk pembelian armada dan pengembangan teknologi. Namun, lagi-lagi ia enggan menjelaskan porsinya.
"Kami akan melihat situasi di pasar seperti apa dalam hal pengembangan armada. Kami tidak bisa disclose rencana ekspansi dalam jumlah armada," terangnya. Asal tahu saja, hingga saat ini jumlah Big Bird yang dimiliki perusahaan sebanyak 500 armada.
Selain itu, Michael juga bilang membuka peluang berkolaborasi. "Kami membuka peluang-peluang untuk melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak lain yang dapat memberikan nilai tambah bagi Blue Bird," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News