Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya industri otomotif di separuh tahun pertama masih dirasakan oleh kendaraan kelas premium BMW. Berdasarkan data dari Gaikindo, hingga Juli 2019 merek otomotif asal Jerman itu mencatatkan penurunan volume penjualan ritel sebesar 9,7% year on year (yoy) menjadi 1.310 unit dari semula 1.451 unit saja.
Meski menurun secara year on year, BMW optimistis penjualannya di sisa tahun 2019 ini akan membaik. Apalagi jika melihat data penjualan BMW pada bulan Juli. Volume penjualannya naik 106,9% dibandingkan penjualan di bulan Juni. Sepanjang Juli 2019, sebanyak 271 unit kendaraan.
Optimisme BMW Group Indonesia didorong dengan 10 lini produk barunya. Adapun di dalamnya terdapat produk yang menjadi tulang punggung BMW, seperti all new BMW 3 series dan allnew BMW X5. Termasuk juga produk yang belum pernah ada sebelumnya seperti BMW X7.
Baca Juga: Begini strategi Lexus untuk pertahankan pasar kendaraan premium di Indonesia
" Peluncuran produk baru selalu memberikan dampak positif terhadap penjualan, " ungkap Ismail Ashlan, Corporate Communications BMW Group Indonesia, ketika dihubungi Kontan.co.id (28/8).
Adapun BMW selalu menjaga visibilitas merek dan produk terbarunya. Untuk memperkenalkan produk-produk tersebut seperti All-new BMW Seri 3, X1, X5 dan X7 BMW memiliki beberapa program.
Salah satunya, bulan ini BMW akan mengadakan roadshow 4 kota Jakarta, Semarang, Surabaya dan Bali sekaligus. Adapun BMW Exhibition kembali diadakan di Plaza Senayan tgl 30 hingga 1 September 2019.
Baca Juga: Walau pasar mobil lesu, Prestige tetap luncurkan produk baru
Berbeda dengan pasar mobil baru, pasar mobil BMW bekas justru menunjukkan trend positif. Hal ini didorong dengan pola kustomer BMW yang menggunakan kendaraan tidak sampai lima tahun.
"Dibandingkan year to date tahun lalu, year to data tahun ini tumbuh 40%," kata Chief Executive BMW Astra Used Car Fredy Handjaja ketika ditemui Kontan.co.id di acara BMW Astra Used Car Serpong, (28/8). Adapun diklaim Fredy, penjualan BMW Used Car berkontribusi sebesar 15% terhadap total penjualan BMW Astra.
Ke depannya, BMW Astra Used Car dinilai masih memiliki peluang pasar yang besar. Salah satu sebabnya, konsumen yang mulai menjajal membeli kendaraan premium cenderung memilih untuk membeli kendaraan bekas terlebih dahulu dibandingkan dengan yang baru.
"Kalau baru agak berat, tetapi kalau memilih mobil second masih terjangkau," kata Fredy lagi. Ia menjelaskan biasanya konsumen seperti ini adalah yang mulai berkenalan dengan kenyamanan mobil-mobil Eropa.
Melihat pasar yang tidak sepi, BMW Astra Used Car mencoba semakin mendekatkan diri dengan pelanggannya. Salah satu caranya, dengan membuka BMW Astra Used Car di Serpong, Tangerang.
Baca Juga: Sampai Juli 2019, realisasi subsidi non-energi mencapai Rp 24,1 triliun
Diakui oleh Marketing & CRM Dept. Head Martha Andhyka Maharani, konsumen BMW di Tangerang dan sekitarnya tidaklah sedikit, sehingga penambahan ini diharapkan bisa meningkatkan penjualan kendaraan BMW bekas. Asal tahu saja, BMW Astra used car ini bukanlah hal baru, sebelumnya sudah ada di Sunter dan Surabaya.
Ditargetkan, dengan adanya BMW Astra used car di Serpong volume penjualan BMW bekas dapat meningkat hingga 30% dibanding tahun 2018. Sayanngya, Fredy enggan untuk memberitahu pencapaiannya di tahun sebelumnya.
Sekadar informasi, kendaraan BMW bekas yang paling digemari sejauh ini adalah seri 3, seri 5, dan seri X1. Terkait harga, mobil bekas memiliki harga yang sangat beragam, karena tergantung dengan kondisi mobil juga minat pasar terhadap mobil tersebut.
Baca Juga: Kemenperin dan pengusaha Jepang uji coba kendaraan listrik
Akan tetapi, dipastikan oleh BMW Astra Used Car kendaraan yang dipasarkannya bukan kendaraan bekas banjir maupun bekas kecelakaan parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
