kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.239.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Bogasari persiapkan penambahan kapasitas produksi tepung


Selasa, 02 Oktober 2018 / 21:07 WIB
Bogasari persiapkan penambahan kapasitas produksi tepung
ILUSTRASI. Tepung Terigu BOGASARI dari Indofood


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofod Sukses Makmur Tbk (INDF) terus mempertahankan pangsa pasar segmen tepung terigu. Caranya, perusahaan kembali memperbesar kapasitas produksi tepung anak usahanya, PT Bogasari Flour Mills yang hingga saat ini masih menjadi penguasa 51% pangsa pasar.

Untuk itu Franciscus Welirang, Direktur INDF mengatakan, perusahaan akan tetap mengikuti rencana tahunannya. "Mengenai kapasitas terus kami maksimalkan, dan penambahan kapasitas mengikuti pertumbuhan pasar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (2/9).

Pria yang akrab disapa Franky ini lebih lanjut menerangkan bahwa perseroan tengah mempersiapkan penambahan kapasitas penggilingan gandum sebesar 1.500 ton per hari. "Diperkirakan dapat berproduksi ditahun 2020 nanti," katanya.

Hingga saat ini Bogasari tercatat memiliki dua pabrik. Yang terbesar ada di Jakarta dengan kapasitas 10.450 ton per hari. Pabrik tersebut berdiri diatas lahan seluas 30 hektar (ha) dan dilengkapi dengan 140 silo penyimpanan.

Sementara, di Surabaya, kapasitas produksinya sebesar 6.000 ton per hari. Luas lahannya sebesar 13 ha dengan 84 silo penyimpanan.

Sehingga, total kapasitas produksinya saat ini sebesar 16.450 ton per hari. Dengan adanya tambahan kapasitas tiga lini baru itu, maka kapasitas produksi Bogasari bertambah menjadi lebih dari 18.000 ton per hari.

Soal kemungkinan ekspor, menurut Franky, saat ini Bogasari tidak punya target khusus selain suplai ke beberapa negara tetangga. Mengenai prospek bisnis, perseroan berharap pertumbuhan bisnis tepung terigunya dapat bertumbuh 3%-5% di tahun ini.

Kondisi tepung terigu saat ini turut kena dampak kenaikan harga dolar AS, dimana bahan utamanya gandum didapat dari impor. Franky mengatakan harga jual produk terigu saat ini pasti sudah mengalami penyesuaian dengan harga gandum, dengan kata lain mengalami kenaikan.

Namun kenaikan harga produk tampaknya masih dapat diterima konsumen, sehingga permintaan akan tepung terigu tetap bertumbuh. Dari segi pendapatan INDF, segmen Bogasari menyumbang Rp 9,98 triliun (dengan eliminasi Rp 2,94 triliun) dari total revenue Indofood yang senilai Rp 35,99 triliun pada semester I-2018.

Penjualan Bogasari pada paruh pertama tahun ini tercatat mampu tumbuh 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 9,2 triliun. Dimana pendapatan INDF hanya tumbuh kurang dari 1% dibandingkan semester I-2017 dengan nilai Rp 35,65 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×