Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Memasuki kuartal kedua tahun ini PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) terus berupaya menggenjot produksi batubara.
Direktur Keuangan BOSS, Widodo Nurly Sumady menyampaikan dengan mulai produksinya PT Pratama Bersama (PB) sejak Februari 2019, pihaknya terus membangun infrastruktur pendukung produksi seperti membangun floating conveyor di sungai Mahakam serta berinvestasi di alat pendukung seperti excavator, grader, dozer, dan dump truck.
Periode Januari hingga Maret 2019 emiten bersandi BOSS ini sudah merealisasikan produksi sebesar 60,519 metrik ton tumbuh 39% dari produksi batubara BOSS pada periode yang sama tahun 2018 sebesar 43,636 metrik ton.
“Jumlah produksi batubara 2018 mengalami kenaikan menjadi 216,318 metrik ton dari sebelumnya 193,694 metrik ton pada tahun 2017, produksi yang berasal dari konsensi tambang PT Bangun Olah Sarana (BOS),” paparnya pada Kontan, Selasa (28/5).
Ia menjelaskan kali ini BOSS menargetkan peningkatan jumlah produksi batubaran hingga 800.000 ton. Peningkatan tersebut, sambungnya, didukung adanya tambahan alat berat baru di tambang BOS dan mulai beroperasi konsesi tambang ke 2 dari anak usahanya yakni PT Pratama Bersama (PB).
Asal tahu saja, jenis batu bara yang diproduksi BOSS merupakan batu bara yang memiliki kalori tinggi dengan kadar abu dan sulfur yang rendah. Harga jual batubara BOSS ini mengikuti harga newcastle indeks dimana harga batu bara Newcastle. “Nilai kalori 6.322 kcal per kg untuk Mei 2019 masih pada level US$ 84 per metrik ton,” imbuhnya.
Makanya, kinerja kuangan pertama BOSS melonjak sebesar 66,44% menjadi Rp 101,78 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 61,15 miliar. Selain itu BOSS juga mengantongi laba bersih Rp 12,60 miliar melonjak delapan kali lipat dari tahun sebelumnya Rp 1,31 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News