kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

Bos Danantara Pastikan Rencana Merger GOTO–Grab Masih Berjalan Positif


Kamis, 27 November 2025 / 17:55 WIB
Bos Danantara Pastikan Rencana Merger GOTO–Grab Masih Berjalan Positif
ILUSTRASI. CEO Danantara Rosan Roeslani konfirmasi merger GoTo dan Grab 2025 berjalan positif. Fokus pada perhitungan bisnis dan masukan pemerintah.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Danantara, Rosan Roeslani memastikan rencana merger perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab masih berjalan.

Rosan juga mengisyaratkan bahwa proses merger ini akan benar-benar terjadi. Menurutnya, proses negosiasi berjalan ke arah positif.

"Masih berjalan itu, sinyalnya positif," kata Rosan singkat di Istana Kepresidenan, Kamis (27/11/2025).

Sebagai informasi, kabar penggabungan merger GOTO dan Grab kembali mencuat setelah muncul pernyataan dari Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Baca Juga: Isu Merger Grab-GOTO Berhembus, Ini Respons Grab dan GOTO

Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengatakan, dalam pelaksanaan aksi korporasi tersebut, faktor terpenting adalah perhitungan bisnisnya (Business to Business/B2B).

"Yang paling penting unsur B2B-nya, mereka harus ngikutin B2B," ujarnya di Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Pandu menegaskan dalam hal ini Danantara akan menyerahkan kepada masing-masing. "Kan pemerintah juga udah ngasih masukan, kita pasti ngikutin. Masukannya dari pemerintah," ungkapnya.

Ia mengaku, Danantara akan mendukung penggabungan dua bisnis digital tersebut selama dari sisi komersial juga menguntungkan. "Karena yang penting juga dari sisi commercial return harus ada, dan kita juga harus menjaga itu," sebutnya.

Baca Juga: Rencana Merger Grab-GOTO Dinilai Bakal Memicu Persaingan Usaha Tidak Sehat

Pandu memandang, masukan pemerintah terhadap bisnis perusahaan digital tersebut sangat baik, namun perlu diingat bahwa GOTO juga berstatus emiten di pasar modal sehingga perlu perhitungan yang matang.

"Tapi kita tentu mendengarkan masukan pemerintah, itu pasti sangat baik inginnya. Tapi tentu kita harus fokus B2B antara kedua perusahaan itu, dan juga jangan lupa mereka berdua perusahaan Tbk loh. Jadi harus hati-hati kita ngomongnya," pungkasnya.

Selanjutnya: Daftar Negara Pemilik Logam Tanah Jarang Terbanyak 2025, Ada Indonesia?

Menarik Dibaca: Hasil Syed Modi India International 2025, 3 Wakil Indonesia Melaju ke Perempat Final

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×