kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Bos Garuda Indonesia Buka Suara Soal Rencana Merger dengan Pelita Air


Selasa, 16 September 2025 / 12:35 WIB
Bos Garuda Indonesia Buka Suara Soal Rencana Merger dengan Pelita Air
ILUSTRASI. Bos PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) buka suara terkait kabar merger dengan mantan anak usaha Pertamina, maskapai Pelita Air. REUTERS/Regis Duvignau


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bos PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) buka suara terkait kabar merger dengan mantan anak usaha Pertamina, maskapai Pelita Air.

Direktur GIAA Wamildan Tsani menyebut hingga kini pihaknya masih berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. "Hingga saat ini masih berada di tahap awal penjajakan," sebutnya dalam keterangan resmi, Senin (15/9/2025).

Wamildan memastikan, update rencana merger ini bakal diinformasikan lebih lanjut jika sudah ada perkembangan signifikan pada realisasinya.

Baca Juga: Pertamina Lepas Bisnis Non Core, Pelita Air Bakal Bergabung dengan Garuda Indonesia

Hingga kini, GIAA tengah fokus menjaga kesehatan kinerja melalui perbaikan ekuitas, di antaranya dengan restorasi armada, pemulihan ekosistem usaha, serta peningkatan trafik penumpang. 

Sebelumnya, Pertamina berencana melepas bisnis non intinya dan berfokus pada sektor minyak dan gas serta energi terbarukan. Maka, lini bisnis penerbangannya melalui Pelita Air akan digabungkan dengan bisnis sejenis yang sesuai dengan roadmap yang dikendalikan Danantara.  

 

Hingga kini, GIAA mengaku dampak merger belum dapat dipetakan, sebagaimana masih penjajakan masih dilakukan. 

"Dampak aksi korporasi ini akan kami ketahui setelah dilakukan kajian yang komprehensif yang dapat kami lakukan bersama pihak-pihak terkait lainnya di fase lanjutan dari tahap penjajakan," sebut Wamildan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×