Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Garuda Indonesia Grup (Grup) buka suara soal potensi impor pesawat, khususnya tipe Boeing, usai Indonesia mendapatkan kesepakatan dengan Amerika Serikat atas persentase tarif resiprokal sebesar 19%.
Menurut Cahyadi Indrananto, Sekretaris Perusahaan Garuda Indonesia, komunikasi pihaknya dengan pihak Boeing telah dilakukan sejak beberapa waktu terakhir, salah satunya untuk memenuhi target penambahan armada hingga 120 unit.
"Komunikasi dengan Boeing telah kami lakukan sejak beberapa waktu terakhir ini. Sebagai bagian dari langkah strategis jangka panjang perusahaan untuk penambahan armada menjadi sekitar 120 pesawat dan optimalisasi jaringan penerbangan hingga 100 rute dalam 5 tahun ke depan," jelasnya saat dikonfirmasi Kontan, Kamis (17/07).
Lebih lanjut, Cahyadi bilang kesepakatan yang terjalin antara Presiden Prabowo dan Presiden Trump merupakan kabar baik bagi Garuda Indonesia, karena sejalan dengan strategi di atas.
Baca Juga: PLN Operasikan Jalur Transmisi 150 kV dari Kolonedale ke Bungku
"Pascakesepakatan tersebut, Garuda dan Boeing saat ini melanjutkan komunikasi kami secara lebih intensif untuk membahas detail kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar Garuda Indonesia, termasuk tentang jenis pesawat, waktu delivery , komponen biaya, teknis pengadaan, dan hal-hal lainnya," ungkap dia.
Adapun terkait pendanaan, Cahyadi tidak menutup kemungkinan masuknya Danantara untuk menyokong pembelian 50 unit pesawat tersebut.
"Secara paralel kami saat ini juga sedang berdialog dengan sejumlah pemberi dana potensial. Saat ini sudah ada pihak-pihak yang menunjukkan minat," kata dia.
Sayangnya Cahyadi tidak menyebutkan secara rinci pihak-pihak mana saja yang telah menunjukkan minat untuk mendukung impor tersebut.
"Semoga prosesnya dapat berlangsung dengan baik, dan dapat kami umumkan dalam waktu dekat," katanya.
Asal tahu saja, usai mendapatkan tarif resiprokal 19% dari patokan sebelumnya sebesar 32%, Indonesia menurut Trump akan mengimpor beberapa komoditas dan barang jadi dari negaranya.
Salah satunya adalah pesawat buatan Amerika yaitu Boeing, yang diungkap Trump mencapai 50 buah dengan mayoritas tipe Boeing 777.
Baca Juga: Tarif AS Turun ke 19%, Kemendag Optimistis Ekspor dan Investasi ke RI Meningkat
Selanjutnya: Lintasarta Dukung Indonesia AI Center of Excellence untuk Kedaulatan AI Nasional
Menarik Dibaca: Apa Saja Makanan yang Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi? Ini 14 Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News