Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Triputra Group terus memantapkan langkahnya untuk masuk bisnis peternakan ayam. Setelah menggandeng Bounty Fresh Food asal Filipina dan membentuk anak usahanya, PT Bounty Segar Indonesia (BSI) tahun lalu, kini perusahaan tersebut memutuskan untuk membangun pabrik pengolahan ayam di daerah Subang, Jawa Barat.
Rencananya, di atas lahan sekitar 10 hektare (ha) akan dibangun pemotongan beserta pabrik pengolahan ayamnya. Pembebasan lahan untuk pabrik ini sekarang sudah memasuki tahap final.
Martinus S. Sinarya, Direktur PT Sumber Energi Pangan (SEP) yang akan membawahi BSI nantinya mengisyaratkan bahwa target awal produksi BSI bakal mundur dari jadwal sebelumnya.
"Target produksi kami memang kelihatannya mundur, dari sebelumnya di awal tahun 2017 menjadi di akhir tahun 2017," ujar Martinus kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Dia mengatakan, pembangunan pabrik ini akan langsung direalisasikan mulai tahun ini. Menurut perkiraannya butuh waktu lebih dari setahun agar proyek peternakan yang menelan investasi sekitar US$ 100 juta ini bisa terealisasi.
Yang pasti, pabrik pengolahan ayam milik BSI ini akan menggunakan mesin-mesin canggih dari luar negeri yang semuanya sudah menggunakan sistem komputer.
Selain membangun pabrik dengan mesin yang berkualitas tinggi, BSI juga akan membangun jaringan gudang pendingin atau cold storage untuk memastikan produk olahan BSI tetap
higienis dan awet sampai ke konsumen.
Lebih jauh, Martinus bilang BSI masih tetap fokus pada konsep semula yang membangun pabrik pengolahan ayam siap saji. Jadi, BSI pada tahap pertama sudah memiliki rumah potong hewan (RPH) untuk ayam sampai pada pengolahan ayam menjadi produk jadi dalam bentuk sosis dan nuggets dan tidak berupaya ayam potong utuh.
Setelah pabrik pemotongan dan pengolahan ayam jadi, maka Bounty Segar Indonesia akan mulai merambat ke bisnis peternakan ayam untuk memproduksi day old chicken (DOC) atau anak ayam usia sehari.
Dia memastikan setelah pemotongan, pengolahan, dan peternakan ini berdiri, barulah BSI akan masuk ke bisnis pakan ternak hingga budidaya jagung.
Martinus optimis dan antusias terhadap rencana bisnis peternakan ini. Pasalnya, Bounty Fresh Food yang digandeng sebagai mitra telah memiliki pengalaman 70 tahun berbisnis pengolahan ayam.
Perusahaan asal Jepang ini juga berpengalaman dalam membangun bisnis yang dimulai dari hilir, dan secara bertahap masuk ke sektor hulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News