Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. BP Indonesia berkomitmen untuk memberikan pasokan gas sebesar 230 juta kaki kubik perhari (mmscfd) kepada domestik. Selain itu, BP juga berjanji memperbesar investasi di Indonesia.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, pasokan gas tersebut berupa liquefied natural gas (LNG) dari kilang Tangguh, Papua. Pasokan domestik ini diperuntukkan untuk PT PLN (Persero). "Gas tersebut akan mulai mengalir pada 2013," ujar Jero Wacik usai membuka pameran Indonesia Petroleum
Association (IPA) di Jakarta Convention Centre (JCC), Rabu (23/5). BP Indonesia menandatangani nota kesepahaman soal pasokan LNG itu pada Kamis (24/5) kemarin.
Evita Herawati Legowo, Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, menegaskan, dalam kesepakatan ini, BP Indonesia tidak menetapkan batasan waktu dan titik serah untuk gas tersebut. "Jadi BP akan mengirimkan LNG ke mana saja PLN siap ambil," kata Evita.
Karena itu LNG bisa dikirim ke FSRU (floating storage and regasification unit) di JawaBarat, FSRU Lampung, atau ke Kilang Arun yang telah dialihfungsikan menjadi terminal penerimaan. “Tetapi kalau mulai 2013, kemungkinanbesar ke FSRU Jawa Barat,” tambah dia.
Sayangnya, kata Evita, BP Indonesia belum bisa memastikan pasokan gas tersebut merupakan produksi train berapa. Seperti diketahui, saat ini, kilang Tangguh memiliki dua train yang menghasilkan 7,6 juta ton per tahun.
BP berencana menambah kapasitas kilang dengan membangun satu trainyang akan mulai berproduksi pada 2018 nanti. Evita memprediksi,kemungkinan pasokan gas untuk PLN akan berasal dari produksi train pertama dan kedua. “Kemudian, sebagian bisa saja dari jatah Sempra Energy yang bisa dialihkan,” kata dia.
Sesuai kesepakatan kontrak pasokan, jatah LNG milik Sempra Energy sebanyak 60 kargo memang bisa dialihkan hingga 50% atau sekitar 30 kargo. Namun kemudian Sempra sepakat memberikan 90% jatah LNG atau sebanyak 54 kargo, miliknya karena rendahnya harga gas di Amerika Serikat.
Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan, pasokan gas tersebut rencananya akan dipakai untuk menutup kebutuhan gas di Medan,Sumatera Utara, dan Aceh. Karena itu, PLN sudah merencanakan, pasokan LNG dari Tangguh akan dibawa ke Kilang Arun. Hanya saja harga LNG itu hingga sekarang belum diputuskan. “Harga gas menunggu keputusan Menteri ESDM,” kata dia.
Jero juga bilang, BP Indonesia juga sepakat menambah investasi di dalam negeri sebesar US$ 11 miliar. Investasi tersebut diperuntukkan untuk membangun train 3 kilang LNG Tangguh dan kepentingan investasi migas lainnya. "Petinggi BP Indonesia sudah datang ke saya dan menyatakan komitmennya asalkan proposal Plan of Development dipercepat," ujarnya.
Terkait dengan permintaan PoD tersebut, Jero menjamin bahwa persetujuan PoD untuk train 3 kilang Tangguh akan dipercepat. "Saya setujui asalkan mereka mau berinvestasi," kata Jero.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News