Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) telah mengusulkan fitur-fitur pembiayaan baru rumah subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) perkotaan.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugrogo menuturkan, hal ini sudah didiskusikan BP Tapera bersama dengan pihak perbankan secara intens untuk menjaring masyarakat berpenghasilan Rp 10 juta ke atas berfokus di perkotaan.
Baca Juga: Bank Mega Syariah Catat Outstanding Pembiayaan FLPP Tumbuh 78,6% pada Agustus 2025
Produk unitnya bisa diperuntukkan bagi rumah tapak maupun dengan rentang harga sekitar Rp 200 juta-Rp 500 juta, ataupun rumah vertikal dengan harga rumah susun (rusun) vertikal dengan harga rumah susun sewa milik (rusunami) perkotaan.
Heru mengungkapkan hal ini usai konferensi pers pra-event akad massal 25.000 rumah subsidi di kantornya, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
"Ini salah satu upaya untuk perluasan desain FLPP ke depan. Kenapa? Di data kami menunjukkan bahwa kurang lebih 98 persen yang mengakses FLPP itu adalah masyarakat yang berpenghasilan mulai dari Rp 1 juta-Rp 8 juta (per bulan)," jelas Heru.
Sementara itu, kata Heru, masyarakat dengan penghasilan di atas Rp 8 juta kurang berminat untuk mengakses pembiayaan FLPP.
"Dan itu preferensinya kemungkinan karena masyarakat yang tinggal di perkotaan dan aktivitas pekerjaan di perkotaan. Sementara FLPP ini kan penyediaan lahannya sudah semakin susah ya di perkotaan ya. Kalau di Jabodetabek mungkin sudah di daerah-daerah penyangga, seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, Serang," lanjut dia.
Baca Juga: Pemerintah Sudah Cairkan Rp 18,77 Triliun untuk Pembiayaan Perumahan Subsidi FLPP
Maka dari itu, Heru menilai perlunya solusi atas segmen masyarakat yang berpenghasilan menengah seperti itu.
"Yang perlu juga diafirmasi oleh Bank BTN melalui skema FLPP yang dikelola," tuntasnya.
Ara Siapkan Skema
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara sedang menyiapkan skema rumah susun (rusun) subsidi di tengah kota, sebuah terobosan yang bisa menjadi solusi bagi jutaan pekerja dan keluarga muda.
Dalam pertemuannya dengan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, Rionald Silaban, Ara membahas terobosan ini secara serius.
Dia mengungkapkan, sudah dua kali bertemu dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung untuk membahas rencana strategis ini.
Baca Juga: Ada Usulan Suku Bunga KPR FLPP Naik untuk Menjaga Margin, Begini Kata Perbankan
Ide ini muncul sebagai jawaban atas masalah klasik: sulitnya mencari hunian terjangkau di pusat kota. Harga tanah yang melangit membuat rumah tapak subsidi nyaris mustahil dibangun di area strategis.
Dengan skema rusun subsidi, mimpi para pekerja untuk tinggal dekat dengan tempat kerja bisa terwujud, memangkas biaya transportasi dan meningkatkan kualitas hidup.
Ara juga menegaskan bahwa skema ini akan melibatkan kolaborasi erat antara Kemenkeu, BP Tapera, dan pemerintah daerah, khususnya di wilayah perkotaan.
"Semua pihak akan duduk bersama untuk menciptakan model pembiayaan yang memungkinkan harga rusun ini tetap terjangkau," ucap Ara, Rabu (24/9/2025).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tapera Usul Rumah FLPP di Kota, Gaet Masyarakat Bergaji di Atas Rp 10 Juta", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2025/09/26/190000121/tapera-usul-rumah-flpp-di-kota-gaet-masyarakat-bergaji-di-atas-rp-10.
Selanjutnya: Purbaya Optimistis Pelemahan Rupiah Hanya Sementara, Ajak Tukar Dolar ke Rupiah
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Karier dan Keuangan Terbaru Besok Sabtu, 27 September 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News