kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

BPDPKS dan Kemenperin Dukung P3PI Lakukan Pembaharuan Teknologi Pengolahan Sawit


Rabu, 08 Maret 2023 / 16:31 WIB
BPDPKS dan Kemenperin Dukung P3PI Lakukan Pembaharuan Teknologi Pengolahan Sawit
Dirjen Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika. BPDPKS dan Kemenperin Dukung P3PI Lakukan Pembaharuan Teknologi Pengolahan Sawit.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung pengembangan teknologi pengolahan kelapa sawit. 

Dukungan tersebut, terutama pembaruan teknologi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Pabrik Kelapa Sawit melalui konferensi dan pameran "Tecnology & Talent Palm Oil (T-POM)" yang diselenggarakan Perkumpulan Praktisis Profesional Perkebunan Indonesia (P3PI) dan Media Perkebunan. 

Kemenperin menganggap T-POM sebagai acara yang penting dan strategis.

Pemerintah Indonesia telah memproduksi dan mencukupi sebagian besar kebutuhan global lemak dan minyak nabati dunia melalui produksi CPO dan PKO sebesar 51,2 juta ton pada tahun 2022, dengan hanya 7,52% ekspor bahan baku dan sisanya 92,5% merupakan produk olahan. 

Dirjen Industri Agro, Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengapresiasi pelaku usaha kelapa sawit karena kontribusinya dalam ekspor senilai Rp 500 triliun dan perdagangan dalam negeri senilai Rp 250 triliun.

Baca Juga: Biodiesel dan Peremajaan Sawit Rakyat

Teknologi pabrik kelapa sawit selama 100 tahun tidak berubah dan hanya memproduksi lemak. Namun, kondisi saat ini sudah berubah, tidak hanya untuk pangan saja, tetapi juga untuk bahan bakar masa depan, seperti green biodiesel, green avtur, dan green gasoline yang dapat langsung digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil. 

Dunia saat ini menghadapi tantangan berat terkait perubahan iklim, dan solusinya adalah emisi nol.

"Biofuel kelapa sawit masuk ke dalam solusi ini, di mana produk oleokimia dari kelapa sawit seperti biopolimer juga dapat digunakan untuk menggantikan polimer berbasis minyak bumi yang membutuhkan ratusan tahun untuk terurai," ujarnya dalam keterangan, Rabu (8/3).

Kemenperin mendukung pengembangan teknologi dalam produksi kelapa sawit dengan mengeluarkan revisi PP nomor 1 tentang devisa hasil ekspor dan juga SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk CPO dan minyak goreng kelapa sawit. 

Baca Juga: Pemerintah akan Wajibkan Ekspor CPO Melalui Bursa Berjangka Sawit Indonesia

Selain itu, Kemenperin juga telah mengeluarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) mulai dari operator hingga manajer untuk industri minyak mentah kelapa sawit, minyak goreng kelapa sawit, oleokimia, dan biodiesel. 

Dengan kebutuhan tiap tahun untuk 1.000 orang tenaga kerja di pengolahan kelapa sawit, Kementerian meminta beasiswa BPDPKS untuk mahasiswa di lembaga pendidikan Kementerian Perindustrian.

Ketua P3PI bidang PKS, Posma Sinurat menyatakan bahwa T-POM ini akan diadakan rutin setiap tahun dan menjadi tempat bagi pelaku PKS untuk selalu update dengan teknologi terbaru, kemampuan SDM semakin meningkat sehingga industri kelapa sawit tetap kompetitif. 

Contohnya pengelola PKS nanti tidak hanya akan berkutat pada OER saja tetapi juga bagaimana menjaga supaya emisi gas rumah kaca rendah.

Pemimpin Umum Media Perkebunan, Gamal Nasir, menyatakan bahwa T-POM diadakan karena kedepan tuntutan yang dihadapi PKS juga semakin berat, terutama terkait lingkungan. Teknologi juga semakin berkembang. T-POM menjadi ajang bagi praktisi PKS untuk mencari tahu teknologi dan trend PKS.

Baca Juga: Syarat Berat Hambat Peremajaan Kebun Sawit

Sahat Sinaga dari Dewan Minyak Sawit Indonesia membawa teknologi baru, yaitu pabrik tanpa uap yang bisa dikembangkan oleh petani yang emisi karbonya rendah.

Pabrik ini akan menghasilkan minyak yang dikonsumsi langsung dengan nutrisi tinggi, sangat ramah lingkungan karena emisinya rendah sekali dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×