kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.596   -24,00   -0,14%
  • IDX 8.124   72,52   0,90%
  • KOMPAS100 1.120   14,27   1,29%
  • LQ45 779   6,86   0,89%
  • ISSI 292   2,74   0,95%
  • IDX30 405   1,81   0,45%
  • IDXHIDIV20 454   0,29   0,06%
  • IDX80 123   1,23   1,01%
  • IDXV30 132   1,46   1,12%
  • IDXQ30 128   0,05   0,04%

BPH Migas: Pertamina perlu mendorong penggunaan BBM dengan oktan lebih tinggi


Rabu, 08 Juli 2020 / 16:51 WIB
BPH Migas: Pertamina perlu mendorong penggunaan BBM dengan oktan lebih tinggi
ILUSTRASI. Terminal BBM Pertamina


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendukung langkah PT Pertamina (Persero) yang terus mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih berkualitas serta ramah lingkungan.

Anggota Komite BPH Migas Henry Achmad mengaku, pihaknya belum bisa memberi komentar panjang-lebar seputar wacana penghapusan BBM jenis Premium. Sebab, wacana tersebut belum resmi terwujud dan perlu kesepakatan antara PT Pertamina (Persero) dan pemerintah.

Baca Juga: Shell jual 35% saham di Blok Masela, ini taksiran perhitungan harganya...

Kendati begitu, wacana seperti itu sah-sah saja muncul mengingat bensin Premium cenderung mulai tidak sesuai lagi terhadap spesifikasi performa kendaraan di masa sekarang. Jika konsumsi produk ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin akan berpengaruh pada kualitas mesin kendaraan.

“Sebagian kendaraan yang cocok dengan premium merupakan produk keluaran bertahun-tahun yang lalu,” ujar dia kepada Kontan, Rabu (8/7).

Oleh karena itu, penting bagi Pertamina untuk mengedukasi masyarakat agar mau beralih mengkonsumsi produk-produk BBM beroktan tinggi yang terbukti lebih berkualitas dan ramah lingkungan, misalnya Pertamax atau Pertamax Turbo.

Produk BBM seperti itu dinilai dapat membuat umur mesin kendaraan lebih awet atau tidak mudah rusak. Produk BBM beroktan tinggi juga relatif lebih hemat atau tidak cepat habis ketika digunakan oleh kendaraan.

Baca Juga: Investasi US$ 20 miliar di Masela lenyap? Ini jalan terjal proyek kebanggaan Jokowi




TERBARU

[X]
×