Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu (BPKPT) Kadin siap mendukung pemerintah mengembangkan Sumatra dari berbagai aspek, dan menjadikan industri properti sebagai lokomotif penggerak perekonomian di pulau seluas 473.000 kilometer persegi.
Kepala BPKPT Kadin Budiarsa Sastrawinata mengatakan, BPKPT Kadin siap menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang bergerak dalam industri properti, sebagai komitmen untuk membangun Sumatra dan Indonesia. Industri properti merupakan sektor strategis karena dari sisi produksi telah memberikan kontribusi 13,6% pada Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional 2020.
"Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) menyebutkan, pada tahun 2021 sektor properti merupakan investasi tertinggi pertama untuk penanaman modal dalam negeri dan peringkat keenam untuk penanaman modal asing,” ujar dia dalam keterangan resmi, Sabtu (2/4).
Baca Juga: Dukung Investasi Berbasis Inovasi, Indonesia Bidikan Utama Investor Global
Menurutnya, pengelolaan Bandara Internasional Hang Nadim di Batam oleh Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) bersama Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selama 25 tahun ke depan, akan membuka peluang usaha bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) yang bergerak dalam industri properti. Selain itu, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) dinilai akan menggerakkan roda perekonomian di Sumatra. Sebab, akan membuka sentra-sentra ekonomi baru dan pusat-pusat industri baru, dan membawa potensi bisnis yang besar.
Direktur PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengungkapkan, melalui kolaborasi dengan Incheon International Airport Corporation dan Wijaya Karya, Bandara Hang Nadim Batam akan dijadikan western hub pertama, menjadi penghubung penerbangan domestik di wilayah Sumatra ke bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura I di wilayah timur Indonesia. Selain itu, Bandara Hang Nadim juga menjadi hub keberangkatan haji umrah wilayah barat Indonesia.
Bandara Hang Nadim akan dikembangkan sebagai hub logistik di wilayah barat Indonesia. “Batam sebagai pusat industri, lokasinya berdekatan dengan Singapura sehingga dapat menangkap potensi spill over kargo Singapura. Ini faktor penguat menjadikan Bandara Hang Nadim sebagai pusat logistik di kawasan Asia Tenggara,” kata Faik.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Soft Launching LRT Jabodebek pada 17 Agustus 2022
Direktur Rumah Umum dan Komersial, Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur menuturkan, investasi pemerintah pada infrastruktur jalan memberikan dampak positif seperti kemudahan aksesibilitas dan penurunan biaya logistik. Konektivitas yang tinggi akan memberikan efek pengganda, menciptakan berbagai peluang ekonomi, dan memberi manfaat serta keuntungan lainnya.
“Peluang ini perlu ditangkap dengan implementasi konsep hunian berimbang dalam penyediaan perumahan sehingga mampu memberikan keuntungan bagi masyarakat serta pelaku pembangun,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News