kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPOM: Mie instan hingga minuman instan wajib cantumkan informasi asupan nilai gizi


Rabu, 30 September 2020 / 17:43 WIB
BPOM: Mie instan hingga minuman instan wajib cantumkan informasi asupan nilai gizi
ILUSTRASI. My Noodlez produk mie instan dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. KONTAn/Muradi/2015/10/29


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) membuat kebijakan yang mewajibkan produsen makanan minuman untuk mencantumkan informasi  nilai gizi atau logo "Pilihan Lebih Sehat" pada semua produk pangannya khususnya untuk pasta, mie instan, dan minuman siap saji.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah konsumen mendapatkan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya.

Yusra Egayanti, Kepala Subdit Standarisasi Pangan Olahan Tertentu, Badan POM menjelaskan informasi pada bagian utama dalam bentuk tabel tidak begitu consumer friendly sehingga muncul inisiatif baru untuk mencantumkan informasi nilai gizi pada bagian utama label.

Baca Juga: RUU Pengawasan Obat Dibahas, Pengusaha Berharap Sanksi Pembinaan Ketimbang Pidana

Hal ini diharapkan dapat lebih memudahkan konsumen memilih produk yang menyematkan logo lebih sehat. Tentu upaya ini juga diharapkan bisa mendorong industri menyediakan produk yang lebih sehat.

Yusra menjelaskan lebih lanjut terdapat dua pilihan pencantuman informasi nilai gizi pada label utama. Pertama, pencatuman asupan nilai gizi harus berwarna monokrom.

Kedua, produsen makanan minuman bisa mencantumkan logo pilihan lebih sehat yang saat ini masih diterapkan sukarela. Logo ini diterapkan di semua produk siap konsumsi seperti pasta, mie instan, dan minuman siap saji.

"Berdasarkan survey konsumsi makanan individu, kelompok makanan ini (pasta, mie instan, dan minuman siap saji) dari makanan pangan olahan mencatatkan konsumsi yang cukup tinggi dan penyumbang gula  garam dan lemak sehingga perlu didorong untuk direformulasi," jelasnya  dalam acara webinar "Cara Cerdas Memilih Produk Pangan" Rabu (30/9).

Adapun bagi minuman siap saji yang dapat mencantumkan logo lebih sehat apabila mengandung gula, seluruh gula monosakarida, dan disakarida tidak termasuk laktosa dengan batas maksimum 6 gram per 100 ml.

Kemudian untuk kelompok pasta dan mie instan yang dibatasi adalah lemak total 20 gram per 100 gram dan kandungan garam (natrium) dengan batas maksimum 900 mg per 100 g.

Yusra mengatakan sepanjang ketiga kelompok makanan itu memenuhi batas maksimum, dapat mencantumkan logo "Pilihan Lebih Sehat".

Sebagai catatan, Yusra menegaskan produk yang mencantumkan logo pilihan lebih sehat ini dikatakan lebih sehat jika dibandingkan dengan produk sejenis dan dikonsumsi dengan jumlah yang wajar.

Ganesan Ampalavanar, Presiden Direktur Nestle Indonesia mengatakan perusahaan membantu mendukung konsumer memilih produk makanan dan minuman yang lebih sehat melalui sosialisasi logo pilihan lebih sehat.

Baca Juga: Kasus kebakaran gedung Kejagung, Polisi panggil ahli dari Kementerian PUPR dan BPOM

"Sejalan dengan tujuan kami untuk turut meningkatkan kualitas hidup dan berkontirbusi ke masa depan yang lebih sehat. Nestle Indonesia berharap dapat berperan aktif mendukung masyarakat untuk lebih bijak membaca label produk dan bisa memperhatikan asupan gizi yang dibutuhkan," jelasnya.

Ganesan menambahkan pengetahuan tentang pemenuhan gizi seimbang dan membatasi asupan gula, garam, dan lemak di Indonesia merupakan masalah yang membutuhkan perhatian kita semua.

Adapun Nestle Indonesia menyematkan logo pilihan lebih sehat pada beberapa produk minuman siap konsumsi yakni Bear Brand, Dancow, dan Milo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×