Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Brantas Abipraya, BUMN konstruksi, resmi menggelar program Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK) dan Sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi seluruh pekerja yang terlibat dalam proyek Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A Lokasi 1 Paket 1.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga kerja sekaligus memperkuat penerapan prosedur keselamatan kerja di lingkungan proyek.
Program sertifikasi melibatkan 47 tenaga kerja dari berbagai posisi dengan jenjang 3–9, bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) GATENSI, serta Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan LSP GATAKSINDO.
Baca Juga: Kargo Kedua, BP-AKR Tenggak 100.000 Barel Lagi BBM Base Fuel dari Pertamina
“Penyelenggaraan sertifikasi SKK dan K3 ini merupakan komitmen kami untuk memastikan seluruh tenaga kerja memiliki keahlian dan kesadaran K3 yang memadai,” ujar Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, melalui keterangan resmi Selasa (25/11/2025).
Dian Sovana menambahkan, sertifikasi SKK menilai kemampuan teknis pekerja sesuai standar nasional, sementara sertifikasi K3 fokus pada pemahaman prosedur keselamatan, identifikasi bahaya, penggunaan alat pelindung diri (APD), dan respons terhadap keadaan darurat.
Sertifikasi ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) unggulan Brantas Abipraya, yaitu Abipraya Pintar, yang sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto ke-5: peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
“Dengan integrasi peningkatan kompetensi dan fokus K3, kami memastikan setiap proyek dibangun oleh tenaga kerja terampil dalam lingkungan yang aman dan sehat,” lanjut Dian Sovana.
Baca Juga: Dorong Transformasi Transportasi Cerdas, IITS 2025 Siap Digelar Pekan Ini
Salah satu peserta, Faisal, menyatakan manfaat sertifikasi membuatnya lebih percaya diri di lapangan, khususnya dalam mengidentifikasi potensi kecelakaan kerja dan memitigasi risiko.
Program pelatihan ini juga mengadopsi prinsip Creating Shared Value (CSV) yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), sehingga selain membangun infrastruktur fisik, Brantas Abipraya juga membangun fondasi sumber daya manusia yang kompeten, aman, dan berdaya saing.
Sebelumnya, Brantas Abipraya telah menggelar program pelatihan dan sertifikasi SKK dan K3 di Site Peralatan dan Precast Pabrik Subang pada 23 Oktober 2025, dengan total 49 peserta.
Upaya penguatan SDM ini mendapat pengakuan melalui Mandaya Award 2025 - Anugerah Pemberdayaan Masyarakat, yang diberikan oleh Mandaya Hospital Group sebagai apresiasi terhadap kontribusi perusahaan dalam pemberdayaan dan edukasi masyarakat.
Baca Juga: Susul BP-Akr dan VIVO, Shell Sepakat Beli 100.000 Barel Base Fuel BBM dari Pertamina
“Penghargaan ini adalah bukti komitmen nyata kami dalam menjalankan program TJSL yang berdampak langsung bagi masyarakat sekitar wilayah operasional Brantas Abipraya,” tutup Dian Sovana.
Selanjutnya: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,25% ke Rp 16.657 per Dolar AS pada Selasa (25/11/2025)
Menarik Dibaca: Promo Sociolla Payday 25 November-3 Desember, Cushion-Sunscreen Diskon sampai 70%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













