Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Hubungan diplomatik antara Brasil dan Indonesia yang memanas, tidak membuat urusan investasi terkendala. Pemerintah Indonesia memastikan, kerjasama investasi antara kedua negara jalan terus pada sektor agribisnis.
Brasil bakal menjadi pendatang baru di sektor peternakan sapi di Tanah Air. Sebelumnya lima negara yakni Singapura, Swiss, Inggris, Inggris dan Malaysia menjadi investor terbesar di kelompok sektor ini. Kali ini, negeri samba tersebut menyatakan minatnya berinvestasi peternakan sapi dalam bentuk pembibitan dan penggemukan.
Syukur Iwantoro, Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, Brasil akan segera mengirimkan tim tekhnis untuk membangun peternakan sapi di Pulau Buru, Maluku.
Luas areal penggunaan lain atau APL kurang lebih ada sebesar 20.000-30.000 hektare (ha). Sementara untuk di Pulau Buru Selatan kurang lebih seluas 70.000 ha. Sebagai tahap pertama kerjasama, luas lahan diperkirakan seluas 30.000 ha. Sementara potensi lahan di Pulau Buru mencapai 100.000 ha.
Dari luas lahan tersebut, total kapasitasnya diperkirakan mencapai 200.000 ekor sapi. Investasi diperkirakan memakan biaya Rp 100 miliar untuk 5.000 ha. Dari luas APL sebesar 30.000 ha, maka investasi diperkirakan mencapai Rp 600 miliar.
Syukur menjelaskan, kerjasama ini sepenuhnya dikelola oleh pihak swasta. Posisi pemerintah adalah membangun infrastruktur. "Terutama pelabuhan terkait dengan sarana dan bongkar muat untuk ternak. Kami juga akan bangun fasilitas kontainer untuk unit daging," tandas Syukur pada Jumat (1/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News