kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BRG optimistis dapat merestorasi 200.000 ha lahan gambut tahun ini


Rabu, 19 Juni 2019 / 20:17 WIB
BRG optimistis dapat merestorasi 200.000 ha lahan gambut tahun ini


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Restorasi Gambut (BRG) menargetkan akan merestorasi lahan gambut seluas 200.000 hektar (ha) tahun ini. Lahan gambut yang akan direstorasi ini dari lahan seluas 1,1 juta ha yang terletak di lahan gambut di areal masyarakat dan lahan gambut di areal milik pemerintah.

Berdasarkan SK. No. 16/KPTS/2018 tentang Perubahan atas SK No. 5/KPTS/2016 tentang penetapan peta indikatif restorasi gambut, total target lahan yang harus direstorasi sebesar 2,67 juta ha. Meski begitu, Kepala BRG Nazir Foead mengatakan, perusahaan juga turut berpartisipasi dalam melakukan restorasi.

"Kenapa target 2,6 juta itu, 1,6 juta sekian itu harus perusahaan lakukan. Kan aturannya, anggaran APBN tidak dilakukan di lahan perusahaan. Jadi sisanya dilakukan di lahan masyarakat dan lahan pemerintah, kita kerja langsung di sini," ujar Nazir, Rabu (19/6).

Nazir menambahkan, bila restorasi tahun ini bisa mencapai 200.000 ha, maka target restorasi hingga 2018 bisa dirampungkan. "Tahun ini kita berharap bisa tambah sekitar 200.000 ha, jadi bisa 800.000 ha lebih, nanti sisanya target bisa tercapai semua di 2020," ujar Nazir.

Terkait anggaran, Nazir mengatakan pihaknya mendapatkan dana sekitar Rp 300 miliar tahun ini. Menurutnya, dana yang didapatkan ini masih kurang lantaran dana yang dibutuhkan untuk pemeliharaan cukup besar. Karena itu dia berhadap tahun depan BRG akan mendapatkan anggaran sekitar Rp 500 miliar.

"Tahun depan tahun terakhir. Kita harapkan anggaran pemeliharaan cukup signifikan karena sayang sekali investasi yang sudah dibangun kalau tidak terpelihara dengan baik. Kita juga harapkan chip in dari dana desa dan APBD. Makanya melibatkan pemda harus sangat kuat, dilihat bahwa ini kepentingan bersama," tutur Nazir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×