Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Geliat bisnis properti tanah air bukan hanya menarik pengembang asing untuk masuk, melainkan juga broker asing. Buktinya, broker properti asal Amerika Serikat (AS), Re/max pun tergiur melihat prospek bisnis properti di Indonesia.
Re/max masuk ke Indonesia dengan cara memberi master waralaba kepada PT Signature Properties. Signature Properties sendiri sebelumnya bergerak di bisnis pengembang properti.
Re/max menargetkan membuka sedikitnya 25 kantor di Indonesia hingga lima tahun ke depan melalui waralaba. "Saat ini kami sudah mengoperasikan lima kantor di Jakarta, Bekasi, dan Serpong," ujar F. Rach. Suherman, Chief Operating Officer (COO) Re/max Indonesia di Jakarta, Senin (27/1).
Sayangnya Suherman tidak bersedia buka-bukaan mengenai target bisnisnya di Indonesia. Yang jelas, dari setiap transaksi jual beli, Re/max akan mengambil basis komisi 3%. Sedangkan besarnya basis komisi untuk setiap transaksi sewa menyewa adalah 5%.
Menurut Suherman, kapitalisasi pasar broker properti di Indonesia ditaksir mencapai Rp 100 juta selama tahun 2014. Namun dia enggan memberi tahu target pangsa pasar yang diharapkan oleh Re/max.
Sekedar informasi tambahan, Re/max International yang berbasis di Denver, Colorado didirikan sejak tahun 1973. Saat ini jaringan Re/max meliputi lebih dari 6.000 kantor dan 90.000 agen di 90 negara. Di AS sendiri, Re/max mengklaim menguasai 30% pangsa pasar broker properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News