Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
NEW YORK. Penelitian Brook Hunt, Wood Mackenzie Company menyatakan, komoditi tembaga akan memimpin reli kenaikan harga logam tahun ini seiring dengan meningkatnya konsumsi dari China.
Secara fundamental, pasar komoditi tembaga sangat ketat. Julian Kettle Kepala Riset metalurgi di Guildford, basis brook Hunt di Inggris ini memprediksi harga tembaga akan berada di kisaran US$ 9.700 per ton tahun ini dibanding harga pada 2010 di posisi US$ 7.543 per ton. "Harga nikel juga akan memimpin reli komoditi tahun ini," katanya.
Harga tembaga mencapai rekornya bulan lalu, dan diperkirakan akan terjadi defisit 570.000 ton tahun ini seiring peningkatan permintaan dari China sebesar 6%. Harga tembaga yang digunakan untuk membuat kabel ini, telah naik 30% tahun lalu seiring pulihnya perekonomian global dari resesi terburuk yang terjadi sejak Perang Dunia II.
Harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange mencapai harga tertingginya di angka US$ 10.190 per metrik ton. Sedangkan hari ini (29/3) harga tembaga berada di posisi US$ 9.495,75 per metrik ton, turun 1,1% tahun ini.
Brook Hunt bergabung dengan Barclays Capital dan Rio Tinto Group untuk memprediksi defisit tembaga, seiring gagalnya produsen tembaga memenuhi permintaan yang sangat tinggi. Dan defisit pun diperkirakan akan terus berlangsung hingga 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News