kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BSN dorong UMKM tembus pasar ke Australia menyambut IA-CEPA


Rabu, 24 Juni 2020 / 17:09 WIB
BSN dorong UMKM tembus pasar ke Australia menyambut IA-CEPA
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat petikemas barang ekspor di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta (1/9). Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan pemerintah Rusia berharap Indonesia meningkatkan ekspor produk-produk pertanian, daging, ikan, susu, dan sayuran ke pasar


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

Adapun, persyaratan umum di antaranya, penanganan pangan yakni pengusaha harus menjamin pekerja memahami pengolahan dan penanganan produk yang diproduksi  dan kompetensi disesuaikan dengan jenis produk yang diproduksi dan dilakukan training untuk meningkatkan kompetensi; notifikasi perusahaan yaitu untuk mendapatkan izin perusahaan maka dilakukan pendaftaran sesuai persyaratan The Australia Business License and Information Service.

Selain itu juga pangan dikemas harus dengan bahan yang aman dan tidak mengakibatkan kontaminasi ketika kontak dengan pangan; transportasi pangan, harus dipastikan saat transportasi, pangan tidak terkontaminasi, meminimalisir pertumbuhan mikroba pathogen; serta pembuangan Pangan di mana Pangan yang tidak standar harus dimusnahkan, dikembalikan ke supplier atau diproses lebih lanjut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Semakin tinggi standar maka semakin tinggi ekonomi sebuah negara. Meskipun demikian, pemerintah siap mendukung stakeholder atau dalam hal ini pelaku usaha terutama UMKM melalui program kerja sama ekonomi IA-CEPA.  Para industri UMKM bisa memanfaatkan optimalisasi pemanfaatan perundingan perdagangan internasional melalui Free Trade Agreement Center (FTA Center) yang berada di 5 daerah yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar,” ujar Ni Made.

Peluang ekspor ke Australia juga tergambar dari data ekspor kedua negara tersebut. Menurut Atase Perdagangan RI di Canbera, Agung Wicaksono, di Australia justru produk pangan olahan asal Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ini menunjukkan para pelaku Indonesia mampu menembus dan bersaing di pasar Australia.

Baca Juga: Tingkatkan daya saing baja nasional, Krakatau Steel dan BSN dorong standardisasi

Berdasarkan data BPS pada tahun 2020 yang telah diolah, pada tahun 2019, Indonesia mengekspor sebanyak US$ 232,6 juta produk pangan ke Australia. Nilai ini meningkat 3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ekspor produk pangan Indonesia ke Australia didominasi oleh produk makanan dan minuman (olahan) untuk rumah tangga yaitu sebesar US$ 156,4 Juta atau 67,2% dari total ekspor pangan Indonesia-Australia tahun 2019.

Kendati dalam situasi pandemi Covid-19, Ekspor pangan Indonesia-Australia Januari-April 2020 menunjukkan peningkatan performa dari periode yang sama tahun 2018 yaitu dari US$ 71,2 Juta menjadi US$ 82,5 Juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×