kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Budi Starch & Sweetener hitung kontribusi pabrik anyar capai 35% di tahun ini


Kamis, 23 April 2020 / 15:28 WIB
Budi Starch & Sweetener hitung kontribusi pabrik anyar capai 35% di tahun ini
ILUSTRASI. Produk?BUDI Starch & Sweetener Tbk


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tepung, PT Budi Starch & Sweetener Tbk  (BUDI) akhirnya mengoperasikan pabrik tepung tapioka anyarnya yang berkapasitas 60.000 ton per tahun. 

Sekretaris Perusahaan BUDI Alice Yuliana mengatakan, pada akhir Maret lalu, pabrik tepung tapioka yang baru dengan kapasitas 60.000 ton per tahun sudah beroperasi. 

"Diharapkan pabrik ini bisa memberikan tambahan kontribusi sebesar 35% terhadap penjualan perusahaan di tahun 2020," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (22/4). 

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, BUDI menggelontorkan dana investasi untuk pabrik baru sebesar Rp 50 miliar. Dengan beroperasinya pabrik tersebut, kini BUDI memiliki 16 pabrik tapioka dengan kapasitas total capai 910.000 ton per tahun. 

Baca Juga: Laba Budi Starch & Sweetener (BUDI) tumbuh dua digit di tahun lalu

Di tengah sentimen virus corona yang memberatkan hampir seluruh sektor, Alice bilang, BUDI merupakan perusahaan yang bergerak di sektor industri konsumsi yang pada saat ini fokus produksinya pembuatan tepung tapioka dan sweetener (glukosa, fruktosa, dan maltodextrin). Menurutnya produk ini merupakan barang kebutuhan konsumsi. 

"Hasil kuartal I belum selesai direkap, namun semestinya tidak terlalu berdampak ke kinerja perusahaan," kata Alice. 

Di sepanjang tahun ini sambil menghadapi penyebaran virus corona, Budi Starch  & Sweetener menargetkan penjualan dan laba sepanjang tahun ini tidak turun signifikan dibandingkan dengan kinerja tahun 2019. 

Asal tahu saja di 2019 lalu, Budi Starch & Sweetner mencatatkan pertumbuhan penjualan 13,44% year on year (yoy) menjadi Rp 3 triliun dari Rp 2,64 triliun di 2018. Pendapatan usahanya mayoritas dari segmen tepung tapioka yang dijual lokal tumbuh 20,4% menjadi Rp 2,31 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×