Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukalapak catatkan kenaikan transaksi hingga double digit di sepanjang bulan Ramadan jika dibandingkan dengan momen yang sama tahun lalu.
Meningkatnya tren transaksi ini dipicu dengan makin nyamannya masyarakat melakukan pola hidup new normal di masa pandemi COVID-19, salah satunya dengan menjadikan belanja online sebagai salah satu pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan sehari - hari.
Baca Juga: Ternyata Menteri Wishnutama masih tercatat sebagai Komisaris Tokopedia
Kenaikan tercatat untuk transaksi di kategori perlengkapan ibadah, fashion Pria, Wanita, dan Anak-anak, bahan-bahan makanan seperti beras; kurma; dan minuman instan. Minat beli masyarakat terhadap perlengkapan rumah tangga dan barang-barang hobi juga tercatat mengalami peningkatan sejak diberlakukannya himbauan belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah.
Perusahaan menilai peningkatan tersebut tak lepas dari program khusus yang ditawarkan, #BukaRejeki. Melalui program tersebut masyarakat mendapat berbagai keuntungan seperti gratis ongkir, Cashback, Flash Deal, dan diskon khusus barang-barang kebutuhan di bulan suci dan menjelang perayaan Lebaran.
Di sisi lain, antusiasme masyarakat yang meningkat terhadap belanja online harus diimbangi dengan kewaspadaan yang tinggi terhadap ancaman penipuan ataupun phishing, serta potensi kejahatan siber oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab.
Studi dari tim Cybersecurity PricewaterhouseCoopers (PwC) mengungkapkan bahwa secara global, upaya phishing yang dilakukan oleh peretas naik hingga 3x lipat di masa pandemi dengan memanfaatkan rasa cemas pengguna sekaligus fokus kegiatan mereka di rumah menggunakan infrastruktur online yang rentan terhadap ancaman.
Baca Juga: Bantu sesama di masa pandemi, Warung Mitra Bukalapak salurkan 10.000 paket sembako
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bukalapak menggunakan sistem perlindungan berlapis saat menerima, menyimpan, dan mengolah seluruh data pengguna. Namun, pentingnya partisipasi pengguna dalam menjaga keamanan data dan transaksi juga amat diperlukan.
Untuk itu, pihaknya mengajak pengguna menerapkan langkah - langkah aman saat bertransaksi agar terhindar dari upaya pembajakan dan penipuan.
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menghimbau agar pembeli dapat lebih bijak dan waspada dalam melakukan transaksi online, mulai dari proses mencari barang yang diinginkan, berkomunikasi dengan pelapak, hingga proses pembayaran. Menurutnya, pengguna bisa mulai dengan memperhatikan kredibilitas pelapak berdasarkan jumlah transaksi, rating, dan feedback yang didapat.
Jika melanjutkan ke proses transaksi, harap mengikuti prosedur dalam sistem Bukalapak. "Jangan pernah membagikan data pribadi seperti username, password, serta kode OTP ke siapapun, baik pelapak maupun pihak yang mengaku sebagai perwakilan Bukalapak," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Selasa (19/5).
Baca Juga: Akhir bulan ini, PLN akan lakukan pencatatan meteran listrik secara langsung
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah mewaspadai tautan yang diberikan oleh siapapun. Pelaku penipuan dapat mencuri akses ke akun pengguna dengan mengirimkan link menuju situs yang menyerupai situs resmi sebuah perusahaan. Di sini, pengguna biasanya diminta untuk melakukan login sehingga kredensial mereka bisa langsung terbaca oleh pelaku.
Panduan lengkap bertransaksi aman dan nyaman di Bukalapak dapat dilihat di https://www.bukalapak.com/panduan_keamanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News