Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Rencana PT Bukit Uluwatu Villa Tbk terjun ke bisnis food & beverage (F&B) semakin bulat. Jika tidak ada aral melintang, Bukit Uluwatu melalui anak usahanya, PT Boga Utama Internasional, akan membuka gerai restoran perdana di tahun ini.
Demi mendukung rencana ekspansi itu, pada Rabu (30/1) pekan lalu, emiten dengan kode saham Buva menyuntikkan pinjaman Rp 600 juta kepada Boga Utama. Pinjaman ini akan dicairkan secara bertahap sesuai kebutuhan.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bukit Uluwatu mengucurkan pinjaman untuk modal kerja Boga Utama. "Dasar
dilakukannya transaksi itu karena tingginya aktivitas pra-operasional Boga Utama yang sampai saat ini masih memerlukan dukungan pihak lain,"
terang Direktur Bukit Uluwatu Villa, Hendry Utomo.
Bukit Uluwatu mengempit 49% saham di Boga Utama. Adapun 51% saham dikuasai PT Asia Leisure Network. Perusahaan ini adalah pengendali
53,80% saham Bukit Uluwatu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bukit Uluwatu berencana mengembangkan merek restoran sendiri, bukan waralaba. Selain di Jakarta, Bukit Uluwatu berminat mengembangkan restoran di Bali.
Meski baru dirintis, Bukit Uluwatu menaruh harapan besar pada bisnis restoran. Kontribusi bisnis ini diproyeksikan mencapai 15% terhadap total pendapatan selama 2013. Adapun investasi pembukaan setiap gerai berkisar Rp 10 miliar hingga Rp 20 miliar.
Namun, manajemen Bukit Uluwatu enggan membeberkan informasi detailnya. "Yang pasti tahun ini," ujar Sekretaris Perusahaan Bukit Uluwatu Villa,
Tiessa Audia, kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Demikian juga untuk konsep restoran perdana yang berada di Jakarta ini, Tiessa juga masih merahasiakan. Termasuk dia masih enggan berbagi informasi soalĀ lokasi restoran.
Yang jelas, tahun ini, Bukit Uluwatu akan melanjutkan pembangunan dua proyek yaitu Alila SCBD Jakarta serta Alila Bintan Kepulauan Riau. Kedua
proyek itu ditargetkan beroperasi awal tahun depan.
Selama ini, Bukit Uluwatu Villa masih mengandalkan penjualan vila dan recurring income berupa hotel dari dua proyek mereka, yaitu Alila Ubud dan Alila Villas Uluwatu. Kedua aset tersebut berlokasi di Bali. Per 30 September 2012, pendapatan dan laba bersih Bukit Uluwatu masing-masing senilai Rp 128 miliar dan Rp 13,40 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News