kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Bulan Depan, Joint Venture Proyek Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Akan Rampung


Selasa, 28 November 2023 / 07:00 WIB
Bulan Depan, Joint Venture Proyek Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Akan Rampung
ILUSTRASI. ANTM dan IBI segera menyelesaikan JV dengan PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend untuk proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Industri Baterai Indonesia (IBI) akan segera menyelesaikan proses joint venture (JV) dengan PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL) untuk proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi. 

Direktur Pengembangan Usaha Antam, I Dewa Wirantaya mengungkapkan rencana longstop date masih tanggal 10 Desember 2023 di mana saat ini sedang proses beberapa hal. 

Sebagai informasi, longstop date merupakan istilah yang biasa digunakan dalam transaksi mergers and acquisitions (M&A). Para pihak terkait menyepakati jangka waktu di mana semua kondisi yang ada sebelumnya untuk suatu transaksi harus dipenuhi dan diselesaikan. Jika transaksi belum selesai pada akhir waktu tersebut, perjanjian akan otomatis berakhir atau salah satu pihak berhak menarik diri. 

“Sekarang lagi proses penyelesaian conditional precedent (CP), semua, untuk proyek baterai kendaraan listrik, divestasi Sumber Daya Arindo (SDA), dan rangkaian dari hulu ke hilir,” ujarnya ditemui di Gedung DPR RI, Senin (27/11).

Ketika dikonfirmasi kembali, Dewa menegaskan tanda tangan terkait JV ini akan dilaksanakan pada 10 Desember mendatang. 

Baca Juga: Mobil Listrik Harga Terjangkau Mulai Ramaikan Pasar

Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho menjelaskan, IBC berperan dalam mendukung tujuan net zero emission (NZE) melalui adopsi energy storage system (ESS) atau energi berbasis baterai. 

Salah satu cara pengembangan ekosistem baterai ini ialah penyatuan seluruh rantai nilai (value chain) baik itu dari hulu sampai hilir yang didukung oleh PT Antam.

“Sehingga produksi baterai, baik untuk ESS ataupun untuk kendaraan listrik terjadi di Indonesia dengan melakukan hilirisasi tambang dari Antam,” ujarnya dalam kesempatan yang sama. 

Kerja sama terkait hilirisasi tambang Antam sudah terjalin dengan beberapa pihak, salah satunya dengan Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL). 

“Proses dengan CATL sudah dalam tahapan akhir di mana pada 10 Desember mendatang merupakan titik investasi di sisi hulu,” ujarnya. 

Untuk diketahui, CATL bekerja sama dengan Antam melalui cucu usahanya yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd. (CBL). CBL merupakan anak perusahaan Guangdong Brunp Recycling Technology Co., Ltd (Brunp), di mana Brunp adalah anak perusahaan dari Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL). 

Baca Juga: Cari Investor untuk Pabrik di Morowali, Nickel Industries Undang Tesla

“Sehingga mulai secara resmi proses dari tambang sampai ke hilir,” terangnya. 

Pembentukan JV ini merupakan tindak lanjut dari framework agreement atau perjanjian awal antara Antam dan IBC dengan CBL. 

Dalam keterangan resmi CATL pada (15/04/2022), perjanjian kerangka tri-partai antara CBL, Antam, dan IBC ini untuk proyek integrasi baterai kendaraan listrik yang meliputi penambangan dan pemrosesan nikel, bahan baterai EV, pembuatan baterai EV, dan daur ulang baterai. 

Investasi gabungan sebesar US$ 5,96 miliar ini berlokasi di Kawasan Industri FHT Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, dan juga di tempat lain di negara ini.

Manajemen CATL melihat proyek bersama Antam dan IBC ini akan semakin meningkatkan jejaknya di industri baterai, memastikan pasokan bahan baku dan sumber daya hulu, menurunkan biaya produksi, dan mendorong pengembangan bisnis daur ulang baterai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×