kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.547.000   -20.000   -1,28%
  • USD/IDR 15.729   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.522   -51,93   -0,69%
  • KOMPAS100 1.160   -10,36   -0,89%
  • LQ45 913   -7,93   -0,86%
  • ISSI 229   -1,90   -0,82%
  • IDX30 470   -4,28   -0,90%
  • IDXHIDIV20 563   -4,41   -0,78%
  • IDX80 132   -1,12   -0,84%
  • IDXV30 139   -1,52   -1,08%
  • IDXQ30 156   -1,40   -0,89%

Bulog menjajaki peluang beli sapi lokal dari NTT


Senin, 01 Februari 2016 / 12:27 WIB
Bulog menjajaki peluang beli sapi lokal dari NTT


Reporter: Adisti Dini Indreswari, Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Perum Bulog akan membeli sapi langsung dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini, Bulog tengah mengirim tim ke NTT untuk mempelajari tata niaga pasar sapi di sana, sekaligus mencari peluang bermitra dengan petani.

Pembelian sapi lokal merupakan salah satu fokus Bulog tahun ini. Sebab Bulog perlu memiliki stok dalam jumlah besar untuk menstabilkan harga dan stok sapi untuk persiapan menghadapi Lebaran tahun 2016. Bulog bertanggungjawab menstabilkan harga sapi yang masih tinggi di pasar saat ini.

Direktur Komersial Bulog Fazri Sentoso mengatakan, untuk menstabilkan harga daging sapi, pihaknya  menjual daging sapi tanpa untung. Jadi meskipun pemain swasta membeli sapi di wilayah yang sama dengan Bulog, perusahaan ini bisa menjual dengan harga lebih rendah. 

Ia memprediksikan,  harga sapi sampai pasar berada di kisaran Rp 105.000 per kg. Meskipun demikian, Fazri mengakui, tidak mudah membeli sapi langsung dari petani. Sebab, para sebagian besar petani telah mendapatkan pinjaman atau ijon dari perusahaan besar. 

Untuk itu, Bulog membuka peluang kerjasama untuk memastikan adanya pasokan sapi yang rutin.

Pemilik Rumah Potong Hewan (RPH) Semanan Kalideres Al Munir Mukhtar  mendukung niat Bulog membeli sapi langsung dari NTT. Hal ini juga memberikan kepastian pasokan sapi ke pasar dengan harga stabil.

Bulog beli jagung impor

Kisruh jagung impor akhirnya mendapat titik terang.  Perum Bulog akan membeli jagung milik importir yang tertahan  di pelabuhan di Medan, Semarang, Banten, dan Jawa Barat sebanyak 445.000 ton. Selanjutnya, Bulog akan menyalurkannya ke peternak.   

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti memastikan pihaknya akan menyerap jagung tersebut sesuai dengan biaya yan sudah dikeluarkan para importir. Kemudian Bulog menambah margin 2%. "Bulog membeli dengan harga Rp 3.246 per kg," ujar Djarot akhir pekan lalu.

Kemudian, Bulog akan menjualnya ke peternak skala UMKM maupun peternak besar, dengan komposisi 20%-25% untuk UMKM. BUMN Pangan ini akan mulai menyalurkannya Senin (1/2) ini. Maka potensi masuknya 1,2 juta ton jagung ke Indonesia bisa dibendung. Apalagi pada Februari ini, jagung lokal akan mulai memasuki panen raya.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×